Hadits Online

Kamis, 28 Februari 2013

Masuk Islam karena Tasbih Pepohonan


“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)

***

Sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah ) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!

Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengng tidak tahu harus berkomentar apa.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1.400 tahun yang lalu!”

Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.

Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala :

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (٤٤)

“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)

Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Alloh) sebagaimana tampak dalam layar.

Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan muslim tersebut berbicara.

Subhanallah, Maha suci Alloh! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Alloh. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1.400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahnya kepada sang profesor.

Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al-Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Alloh, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya!”

Profesor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah.

Allohu akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam! (DZ/Faiz-senyum muslim)
Sumber: eramuslim.com

Minggu, 24 Februari 2013

Alloh yang Tidak Tidurlah yang Maha Mengatur


“Sesungguhnya hanyalah kepada Alloh aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS. Yusuf : 86)

Ya, hanya kepada Allohlah hendaknya kita mengadukan segala kesulitan dan kesedihan, karena hanya Allohlah yang hakikatnya memberikan jalan keluar kepada setiap hamba-Nya yang meminta pertolongan.  Kisah berikut merupakan salah satu buktinya.

Di zaman rezim Jamal Abdun Nasher, seorang penguasa thogut Mesir sebelum Anwar Sadat, terjadi penangkapan besar-besaran terhadap aktivis dakwah yang berafiliasi kepada jamaah Ikhwanul Muslimin. Tuduhan yang disematkan adalah merencanakan perbuatan makar.

Banyak di antara tokoh dan anggota Ikhwan, tidak hanya mengalami penangkapan dan penyiksaan, tapi juga kematian akibat disiksa secara keji atau karena dihukum gantung, sebagaimana dialami Sayyid Quthb rohimahulloh.

Perbuatan keji aparat juga tidak hanya ditujukan kepada lelaki dewasa, tapi juga yang masih berstatus pelajar dan juga kepada kaum wanita, seperti yang mereka lakukan pada Sayyidah Zainab Al Ghozali. Bahkan orang yang menunjukkan simpatinya dengan membantu keluarga Ikhwan bisa menghadapi hal yang sama, meskipun mereka bukan anggota jamaah. Tetapi ... di tengah-tengah situasi sulit selalu ada saja ada kemudahan, dan di tengah-tengah ujian selalu saja terselip pertolongan.

Seorang akhwat bercerita bahwa suaminya ditangkap dan digiring ke penjara, sedangkan ia meninggalkan empat orang anak yang masih kecil-kecil.

“Pada suatu sore, anakku yang masih kecil terserang flu dan saya sempat bingung, tak berdaya. Karena saya tidak mempunyai hubungan yang akrab dengan tetangga. Maka saya meminta pertolongan kepada Alloh, berdoa di hadapan-Nya, dan terus-menerus berdoa agar Alloh menyelamatkanku dan mengasihani kelemahan dan keterasinganku. Kurang satu jam atau lebih, seseorang mengetuk pintu, lalu saya membukanya. Tidak disangka seorang dokter di hadapanku. Ia datang untuk menanyakan yang sakit. Setelah selesai mendiagnosa dan memberikan obat seperti biasanya, ia pergi setelah mengetahui keadaan keluarga itu dari perbincangan dan kondisinya.

Tatkala dokter itu pulang ke rumahnya, teleponnya berdering dan ia diminta segera datang. Dokter itu pun heran dan menjawab, “Saya baru saja dari rumah anda.” Setelah itu, baru sang dokter menyadari bahwa ruangan yang seharusnya ia tuju di gedung itu berhadapan dengan ruangan yang ia ketuk dengan keliru.

Maha suci Alloh yang memiliki alam semesta dan menjalankannya sesuai dengan kehendak-Nya. Sesungguhnya peristiwa ini bukanlah peristiwa kebetulan atau salah sasaran. Gusti Alloh ora pernah sare, Alloh tidak pernah tidur kata orang Jawa. Ya. Alloh, Robb yang tidak pernah tidurlah yang telah mengaturnya.

Jadi, janganlah pernah ragu saudaraku. Mintalah pertolongan kepada Alloh dan bertawakallah. Juga janganlah ragu untuk membantu, kepada setiap saudara kita yang mengalami kesulitan, terutama kepada keluarga para mujahid yang menjadi korban kesewenang-wenangan aparat thogut.
(Sumber : Abbas As Sisiy, Hikayatun ‘anil Ikhwan (Ikhwanul Muslimin dalam Kenangan), Gema Insani Press 2001)