Hadits Online

Minggu, 29 Desember 2013

Bekam Basah Sesuai Sunnah Jauh Lebih Unggul

Bekam Basah Sesuai Sunnah Jauh Lebih Unggul

Terapi Bekam adalah pengobatan yang sederhana , efektif dan ekonomis. Terapi Bekam adalah pengobatan resmi di rumah sakit-rumah sakit Cina, di beberapa negara Eropa dan negara mayoritas berpenduduk muslim.
Ada dua metode bekam basah yang dipraktekkan di dunia. Metode pertama  dikenal dengan nama metode PC singkatan dari puncturing and cupping yakni metode menusuk lalu membekam. Cara ini meliputi lima langkah : melokalisir titik bekam, sterilisasi, menusuk , membekam dan sterilisasi . Metode kedua adalah metode CPC (cupping, puncturing and cupping) yakni membekam, menusuk lalu membekam lagi. Teknik ini meliputi enam langkah : melokalisir titik bekam, sterilisasi, pembekaman pertama, menusuk, pembekaman kedua dan sterilisasi .

Dalil yang menunjukkan digunakannya metode CPC di masa Rasulullah adalah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu berikut ini. Samurah berkata: “Aku bertamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau memanggil tukang bekam, maka datanglah tukang bekam dengan membawa tanduk dan menempelkan tanduk-tanduk tadi pada (tubuh) beliau. “ Affan (perawi hadits ini) berkata: “Pertama, dengan tanduk, kemudian ia sayat dengan syafarah (pisau kecil). “ (HR Ahmad no. 19237)
Metode CPC dominan di dunia Arab (dan negara yang mempraktekkan sunnah bekam), sedangkan metode PC menyebar di seluruh dunia. Pertanyaannya, di antara kedua metode itu mana yang paling baik? Sebuah penelitian yang dilakukan sebuah tim yang dipimpin oleh Salah Mohamed El Sayed dari Departeman biokimia medis, Fakultas kedokteran, Universitas Sohag Mesir berhasil membuktikan bahwa metode CPC yang dipraktekkan di kebanyakan negeri kaum muslimin ternyata lebih baik dibanding metode PC yang dipraktekkan di Cina dan negara barat lainnya.
Dalam laporan jurnal Alternative and Integrative Medicine berjudul Methods of Wet Cupping Therapy (Al-Hijamah): In Light of Modern Medicine and Prophetic Medicine” yang dipublikasikan pada 15 April 2013 diungkapkan bahwa analisis dari kedua metode membuktikan secara rinci banyaknya keuntungan dalam metode CPC atas metode PC. Metode CPC memiliki efek analgesik yang lebih baik dan manfaat lebih dari sifat viskoelastik kulit.
Selama langkah pembekaman pertama dalam metode CPC (tidak ada dalam metode PC), cairan campuran yang mengandung penyebab zat patologis terkumpul di balik melembungnya kulit akibat pengaruh tekanan negatif hisapan alat bekam. Penyebab zat patologis berbeda dari penyakit satu ke penyakit lain sesuai dengan etiologi dan patogenesis penyakit. Cairan campuran mengandung kumpulan cairan interstisial dan penyebab zat patologis, cairan disaring (dari kapiler darah) berserta penyebab zat patologis, sel darah terhemolisis (sel darah merah hasil hemolisis, leukosit dan trombosit). Cairan campuran tersebut tidak mengandung sel darah utuh karena ukuran mereka jauh lebih besar dari ukuran pori-pori kapiler kulit dan tidak dapat disaring. Campuran cairan benar-benar diekskresikan dalam langkah selanjutnya .
Kami menilai di sini bahwa terapi bekam basah adalah pengobatan yang sangat dianjurkan dalam pengobatan kenabian , sesuai sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : "Sebaik-baik di antara terapi pengobatan yang kalian gunakan adalah al hijamah (Metode CPC dalam terapi bekam basah) " .
Kesimpulannya , metode CPC lebih baik daripada metode PC dalam membersihkan darah dan ruang interstisial dari penyebab zat patologis. Standarisasi metodologi terapi bekam tampaknya penting untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal.

Laporan lengkap hasil penelitian tersebut silahkan lihat atau unduh disini.

Sabtu, 07 Desember 2013

Inilah Arti Kekayaan yang Sesungguhnya

Inilah Arti Kekayaan yang Sesungguhnya
Oleh: Ustadz Bobby Herwibowo

Seorang sahabat bernama Andi - bukan nama asli - berkisah bahwa ia pernah bekerja di sebuah perusahaan Yahudi. Ia sudah menjadi manusia yang kaya raya di usianya yang lagi belum mencapai 40 tahun. Lebih dari 200 negara sudah ia sambangi. Semua itu dilakukan demi mencari kekayaan dunia untuknya, dan untuk perusahaannya yang dimiliki orang Yahudi.

Dia bertutur betapa satu sen pun harus dikejar dalam bisnisnya. Kerugian meski hanya satu dollar akan membuat pemilik usaha menjadi panik. Apalagi model krisis global seperti saat ini.
Selalu mencari harta. Mengejar kekayaan dunia. Takut miskin. Itulah yang selalu tertanam dalam benaknya!

Namun dalam sebuah tugasnya di Maroko, Afrika Utara. Andi ini singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana lagi bersahaja. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana.

Andi dijamu makan dan makanan untuk disantap pun sudah tersaji dihadapan. Namun tidak seorang pun mulai menyantap makanan dan Andi pun belum lagi dipersilakan. Hingga seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Andi pun dipersilakan untuk makan.

Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang sebelum santap makanan tadi, adalah pembawa kabar bagi tuan rumah yang menyampaikan bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.
Andi malam itu mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang Andi dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja.

Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo, Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana. Taksi di kota Seribu Menara itu dimiliki oleh perorangan, dan kebanyakan armadanya sudah jelek dan bobrok.

Malam itu Andi membuka pembicaraan dengan sopir taksi Mesir demi memecah kebekuan. “Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?” Andi melempar tanya kepada sopir taksi. Dibenaknya Andi akan membayangkan betapa jauh penghasilan yang akan disebutkan oleh sopir taksi ini dibandingkan penghasilan yang ia dapatkan di perusahaan Yahudi terkenal. “Aku tak membawa taksi ini seharian!” jawab sopir itu dengan bahasa Inggris sekenanya.

“Apakah kamu punya pekerjaan lain di luar sana?” kejar Andi. “Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi supir taksi!” sahut sang sopir.

“Apakah hidup di Mesir sudah sedemikian sulit sehingga engkau harus bekerja double dan mencari nafkah sampai malam?” tanya Andi lagi. “Tidak…., hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami…” jelas sang sopir. “Lalu mengapa engkau menjadi sopir taksi?” kejar Andi.

“Saudaraku…., hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan.” jelas sang sopir.

Degg…! kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Andi. Betapa hebat niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Andi bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini.

“Rupanya umat Islam lah yang memiliki kekayaan yang hakiki!” gumam Andi.

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa di antara kalian di waktu pagi ia merasa aman rumah tangganya, sehat badannya, dan mempunyai persediaan makanan untuk hari itu, maka seolah-olah ia telah mendapatkan kebahagiaan dunia dengan semua kesempurnaannya.” HR. Tirmidzi
Sumber: eramuslim.com


Jumat, 06 Desember 2013

Pertempuran Legendaris Palm Grove: 3 Mujahid Daulah Islam Iraq Vs 200 Tentara AS dan Syiah


Pertempuran Legendaris Palm Grove: 3 Mujahid Daulah Islam Iraq Vs 200 Tentara AS dan Syiah

Shoutussalam – Pada tahun 2010, lebih tepatnya tanggal 10 September – 13 September, Mujahidin Daulah Islam Iraq (tanpa Syam) menorehkan sejarah dan legenda besar.

Saat itu, Tentara dan Polisi Syiah Iraq bersama Tentara Salibis AS melancarkan operasi dengan sandi “Battle of the Palm Grove” di Provinsi Diyala Iraq. Dengan misi membersihkan lokasi itu dari keberadaan 15 hingga 25 orang Mujahid Daulah Islam Iraq.

Tentara Amerika mengerahkan pasukan elitnya dari Unit Second Advise dan Assist Brigade (Stryker Brigade Combat Team). Menurut sumber The New York Times, mereka dipersenjatai dengan beberapa peluncur mortar, sniper, dan banyak senapan mesin. Tak lupa dukungan dari udara berupa Helikopter Apache, Kiowa, hingga pesawat tempur F-16.

Sementara itu, situs NPR melaporkan, tentara Syiah Iraq mengerahkan pasukan dalam skala besar. 7 orang komandan militer Iraq berada di lokasi untuk mengawasi langsung jalannya pertempuran. Bahkan disebutkan, Menteri Pertahanan Rezim Siah Iraq turut hadir disana.

Namun semua kekuatan besar-besaran itu tak mampu menundukkan tekad Mujahidin daulah Islam Iraq yang teramat kokoh. Meskipun tahun 2010 menjadi tahun kesedihan bagi Mujahidin Iraq karena kepergian Amirul Mukminin Abu Umar al Baghdadiy dan Menteri Perang Daulah Islam Iraq, Syaikh Abu Hamzah al Muhajir –semoga Allah merahmati mereka-.

Tentara AS bersama 200 Tentara dan Polisi Iraq tak mampu membobol pertahanan 3 orang Mujahid Daulah Islam Iraq. Disebutkan bahwa salah seorang Mujahid bahkan tak memiliki kaki, dan ia bertempur dengan kondisi tengah duduk di atas kursi roda. Allahu Akbar!

Tentara AS lantas mendatangkan helikopter Apache dan jet tempur F-16. Dua buah bom 500-lb mereka luncurkan. Tapi tak ada efek yang berarti, Mujahidin masih bisa bertahan.

Hingga 3 hari pertempuran berlalu, Mujahidin akhirnya mundur tanpa ada satupun dari mereka yang gugur syahid. Sementara dari pihak musuh tercatat 40 dari mereka tewas, dan meninggalkan puluhan lainnya luka-luka.

Seakan merasa kapok, pasca operasi yang dianggap gagal tersebut, Tentara Amerika tidak lagi melakukan operasi gabungan besar-besaran dengan tentara Syiah Iraq. Muncul dari mereka keraguan akan kesiapan rezim Syiah Iraq menjaga negara itu setelah pasukan AS menarik diri dari sana.

Mengutip statemen pers release Daulah Islam Iraq pada Desember 2010 yang diambil dari situs SITE Intelijen Group, “Jika benar bahwa 10 mujahid atau kurang menurut klaim mereka bisa mengguncang bumi dari bawah kaki mereka di Baghdad, bagaimana bila puluhan seperti mereka atau ratusan? Bagaimana bila Mujahidin ribuan??!”

Allahu Akbar!! [arkan]