Hadits Online

Minggu, 17 Mei 2015

Seandainya Mereka Tahu Arti Kemuliaan

Oleh : Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ... [٣٤:١٣]
Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).” (Saba: 13)
Apabila engkau ingin bersyukur kepada Allah engkau harus beramal. Saya pernah melihat para syuhada. Saya pernah melihat orang-orang yang teguh di bumi jihad ini, saya melihat kebanyakan mereka termasuk orang-orang akhfiya’ (tidak terkenal dan menyembunyikan amalnya).
Adapun orang-orang yang tertipu oleh diri mereka sendiri dan mulai mengeritik sana mengeritik sini, mengumpat sana mengumpat sini, dan mengadu domba, Allah akan mengharamkan mereka dari bumi jihad ini, Allah mengharamkan mereka karena Dia tidak memudahkan perjalanan ke bumi jihad bagi setiap orang. Allah Subhanahu wata’ala tidak menjadikan setiap orang menyukai ibadah jihad. Betapa banyak ulama di negerimu, berapa banyak dai di negeri asalmu, yang mereka tidak dibingungkan dengan ayat-ayat jihad dan berpendapat bahwa sekarang ini jihad tidak diperintahkan, bahkan hukumnya makruh! Ya, mereka menganggap orang yang duduk di negaranya lebih baik dibanding dengan orang yang datang ke bumi jihad untuk berjihad! Itu artinya (menurut mereka) jihad hukumnya adalah bukan sebagai amal yang utama untuk dikerjakan.
Ayat-ayat Al Qur’an dikuasai oleh pendapat manusia dan hawa nafsu manusia sehingga ia dipahami secara berbeda dengan makna asalnya. Ceramah-ceramah disampaikan di masjid-masjid, kaset-kaset rekaman ceramah dibagi-bagikan untuk menyatakan bahwa jihad tidak wajib, tidak wajib; janganlah kalian pergi ke Afghanistan. Ya, akhir-akhir ini saya melihat aparat keamanan sangat gencar memerangi kita dan memerangi saya pribadi. Demi Allah, saya tidak mengatakannya karena rasa bangga. Tetapi saya merasakannya dari kesulitan-kesulitan dan tekanan-tekanan yang kami hadapi.
Setiap kali mereka menekan kita, Rabbul ‘Alamin justru selalu memberikan kelapangan kepada kita. Setiap kali mereka menutup pintu, Allah membukakan untuk kita tujuhpuluh pintu. Setiap kali mereka berupaya untuk mencegah kedatangan para pemuda ke bumi jihad, justru jumlah mereka semakin hari semakin bertambah banyak. Sekarang mereka terus mencari-cari aib dan kekurangan kita. Padahal setiap manusia penuh dengan aib dan kekurangan. Tidak ada seorang pun yang bersih dari aib dan kekurangan. Tidak ada seorang pun yang bersih dari kesalahan dan kekeliruan, bersih dari kekurangan, bersih dari dosa. Namun mereka menjadikan sebutir biji menjadi sebesar kubah. Mereka membesar-besarkannya dan memberikan gambaran menakutkan di benak para pemuda agar mereka tidak datang ke bumi jihad. Sebab, kedatangan mereka ke bumi jihad merupakan musibah terbesar bagi mereka.
Mengapa bisa begitu? Manakah yang lebih utama bagi kalian wahai orang-orang kerdil? Demi Allah, pihak-pihak yang bertanggungjawab itu adalah orang-orang kerdil. Manakah yang utama bagi kalian, putra-putra bangsa kalian menjadi lelaki sejati yang utama bagi kalian, putra-putra bangsa kalian menjadi lelaki sejati yang mati di medan-medan perang dan melindungi bangsanya saat menghadapi kesulitan, bencana dan musibah atau kalian mendatangi mereka dalam bentuk bangkai-bangkai kaku di tengah tumpukan ganja, obat bius, candu, dan kumpulan wanita, manakah yang lebih utama? Aparat keamanan negara kalian telah gagal mencegah para pemuda mengonsumsi obat-obat bius.
Baik, biarkan mereka pergi ke medan keperwiraan, medan pembentuk kepribadian, medan kebaikan hubungan dengan Rabbul ‘Alamin, medan kebersihan. Waspadalah wahai saudara-saudaraku, pertama, waspadailah kabar burung yang belum jelas kebenarannya, karena para penebar berita buruk yang dapat membuat takut dan goncangnya iman banyak terdapat di medan pertempuran setiap kali pertempuran mulai berkecamuk sengit.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
لَوْ خَرَجُوا فِيكُم مَّا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ ... [٩:٤٧]
“Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka.” (At Taubah: 47)
Ada orang-orang baik di tengah kalian. Merekalah orang-orang yang harus kalian khawatirkan. Adapun mereka (para penggembos jihad), mereka adalah orang-orang yang hatinya sudah rusak. Mereka ingin merusak hati manusia. Apa yang mereka rusak? Mereka merusak (hubungan) hati manusia dengan Rabbul ‘Alamin. Mereka merusak hati manusia terhadap agama Allah. Mereka merusak hati manusia agar syariat Allah tidak diterapkan. Kalau tidak, siapa yang mengambil manfaat dari kembalinya para pemuda dari bumi pertempuran, dari bumi kemuliaan, bumi pembentuk karakter, bumi keperwiraan, bumi kesucian, yang menjadi tempat berbagai musibah dan kerusakan yang datang dari setiap tempat.
Demi Allah, seandainya negara-negara di dunia ini paham niscaya mereka akan mengirimkan para perwira militernya ke sini untuk mengikuti training-training agar mereka mengalami langsung di front-front jihad sehingga tabir ketakutan mereka hilang dan agar mereka tahu bagaimana membangun bangsa, bagaimana umat dapat berdiri tegak, dan bagaimana tidak ada kekuatan terbesar kecuali kekuatan Allah Rabbul ‘Alamin.
Seandainya para penanggung jawab itu paham niscaya mereka mengirimkan tentara-tentaranya ke sini untuk terjun langsung di medan pertempuran. Apa ruginya bagi mereka jika mereka mengirimkan – setiap negaranya – lima ratus perwira militernya. Seandainya seratus perwira terbunuh maka masih ada tersisa empat ratus perwira yang kembali ke tanah airnya untuk menghidupkan kembali umat ini. Apa ruginya bagi mereka seandainya mereka mengirimkan sejumlah mahasiswa di universitas sehingga mereka menutup salah satu kampus. Ayo pergi ke Afghanistan. Seandainya ada sepuluh ribu mahasisma dan yang terbunuh seribu mahasiswa, maka masih ada sembilan ribu mahasiswa yang dapat pulang. Mereka akan menjadi dinding dan benteng umat ini. Mereka akan kembali membangun umat. Demi Allah, kalian hidup mulia di dunia dan Dia telah menyimpankan untuk kalian pahala besar di akhirat.
Sekarang, ketika ada pemuda Palestina yang terbunuh, orang-orang Palestina merasa bangga dengannya. Jika ada pemuda Saudi yang terbunuh, orang-orang Saudi merasa bangga dengannya. Itu merupakan kemuliaan bagi kalian. Kemuliaan bagi kalian di dunia dan jika niat kalian tulus Allah akan menyimpankan bagi kalian pahala besar di akhirat. Mereka takut terhadap keperwiraan? Mengapa mereka takut terhadap kesucian? Mengapa mereka mengatakan:
أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ [٢٧:٥٦]
“Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwahkan dirinya) bersih.” (An Naml: 56)
Usirlah mereka karena mereka orang-orang yang suci. Mereka, para pemuda di bangsa-bangsa yang lain, di Amerika, Perancis, dan negara-negara yang terdapat aroma kebebasan dan demokrasi barat, di negara barat yang kafir tetapi menjamin kebebasan manusia, pemimpin negaranya adalah para pemimpin pertempuran. Kenedy, dulunya adalah seorang pemimpin dalam Perang Dunia Ke-2, Eisenhower, Churchil, fulan dan lain-lain.. Mereka dahulunya adalah para pemimpin pada perang dunia. Sebagai penghormatan kepada mereka, saat mereka pulang banyak bangsa yang memilih mereka menjadi pemimpinnya.
Sementara, kita bukannya memuliakan pemuda yang pulang dari sini (Afghanistan) dengan menjadikannya panglima pasukan, atau komandan detasemen, mereka malah menjadikannya narapidana yang meringkuk di penjara. Atau malah mulai menginterogasinya dan mulai beredar banyak syubhat seputar keadaannya. Mengapa bisa begitu? Karena ia pernah berada di medan keperwiraan dan kemuliaan, sehingga dimulailah penyidikan atasnya. Bagaimana pun juga keadaannya, kalian harus menjaga jihad ini dan biarkan keadaan mereka.
Dan ikhlaskanlah Niat Kalian
إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا... [٢٢:٣٨]
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.” (Al Hajj: 38)
Ikhlaskan niat, bersabar, dan bertakwalah. Allah yang akan membela kalian dengan syarat kalian bersabar dan bertakwa.
وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ [٣:١٢٠]
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran: 120)
وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ... [٣٥:٤٣]
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (Fathir: 43)
Saya tidak khawatir terhadap diriku, demi Allah saya tidak sedikitpun mengkhawatirkan masalah dunia. Saya selalu menginterospeksi diriku sendiri agar jangan menyimpang dan agar Allah tidak membiarkanku untuk para serigala tersebut. Maka jika engkau dikepung oleh manusia seluruh dunia engkau hanya cukup berpegang teguh dengan tali Rabbul ‘Alamin dan itu pasti lebih kuat daripada mereka. Mereka lebih kuat atau Rabbul ‘Alamin? Jelas, Rabbul ‘Alamin lebih kuat. Apakah mungkin ada sesuatu yang akan membahayakanmu jika Allah tidak menuliskan bahaya itu menimpamu?
“Dan ketahuilah, bahwasanya apa saja yang bakal menimpamu tidak akan meleset darimu. Dan ketahuilah, seandainya umat ini semuanya berkumpul untuk membahayakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan akan menimpamu. Dan ketahuilah, seandainya umat ini semuanya berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang Allah telah menuliskannya bermanfaat kepadamu.” (HR At Tirmidzi no 2440)

Sumber: Tarbiyah Jihadiyah Jilid 13