Hadits Online

Rabu, 06 Agustus 2014

29 Mujahidin Al-Qassam Selamat Setelah Tertimbun Tanah

Allah Subhanahu Wata’ala kembali menampakkan kekuasan-Nya (Ayaturrahman) melalui sebuah karamah dan kejadian di Jalur Gaza.
Brigade Izzuddin Al-Qassam melalui situs resminya mempublikasikan kisah para pejuangnya di sebelah timur wilayah Qararah, utara kota Khan Yunis.
Dalam situsnya, Brigade Al-Qassammenegaskan, bersamaan dengan penarikan terakhir serdadu-serdadu Zionis dari Gaza setelah penjajah gagal dan kalah, kisah heroik dan karamah mujahidin di medan jihad makin banyak disampaikan secara langsung dari setiap sisi bentrokan bersenjata dari utara hingga selatan Gaza.
Mengutip situs Al-Qassam, Pusat Informasi Palestina (PIC) menyampaikan sebagian kisah inspiratif dan karamah Allah yang terjadi pada para pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam yang berada di dalam bawah tanah dalam waktu yang cukup lama.
Dari bawah tanah itu menjadi poros baku tembak dan pertempuran berkobar di selatan Jalur Gaza, di wilayah Ghawafir, timur baldah Qararah.
Pada saat pertempuran “Ma’rakah Al-’Ashful Ma’kul”  (Perang Jerami/Daun Dimakan Ulat)  dikabarkan sebanyak 29 pejuang Al-Qassam pilihan keluar dari terowongan bawah tanah menuju medan pertempuran dan terjadi bentrokan langsung dengan serdadu zionis.
Salah satu pejuang Al-Qassam bercerita telah mendapat penjagaan dari Allah dan rekan-rekannya dalam waktu cukup lama, bahkan berhari-hari di bawah tanah.
“Tugas kami adalah menggelar operasi mencegat pasukan zionis yang infiltrasi ke Gaza dan menghadang kendaraan militer mereka dengan sarana yang ada. Sebagian pejuang lainnya bertugas membuat dan merawat terowongan bawah tanah dan juga tim mata-mata di mulut terowongan untuk membantu kami. Sebelum perang darat dilakukan Zionis, kami sudah siaga,” ujar seorang pejuang berinisial AS kepadaPIC, Rabu (06/08/2014).
“Di awal operasi darat, kami berhadapan langsung dengan pasukan Zionis dan dengan pertolongan Allah kami berhasil melakukan aksi heroik. Pertama, kami berhasil meledakkan sebuah tank dan buldoser dari titik nol. Setelah itu kami melakukan operasi-operasi yang dibagi dengan para mujahidin sesuai dengan keahlian mereka sesuai rencana yang dicanangkan sebelumnya saat berada di kamar persiapan operasi,” kisah AS.
Sang pejuang juga mengisahkan dua pejuang Al-Qassam yang gugur syahid (insya Allah). Mereka adalah Basim Agha dan Fadi Abu Audah karena ledakan bom yang mereka lepaskan terhadap buldoser dan tank Zionis dari jarak nol dan mampu menewaskan dan melukai sejumlah serdadu Zionis. “Semoga Allah merahmati keduanya.”
Mujahidin Al-Qassam yang kembali dari medan juang ini melanjutkan kisahnya bahwa semua operasi berjalan sesuai rencana dan mereka masuk medan perang dengan keyakinan penuh akan disertai Allah Subhanahu Wata’ala. Mereka menghabiskan waktu tunggu serangan dengan istigfar, doa dan shalat.
Namun sayangnya, zionis meledakkan terowongan dari F16 di mana mereka berada dan menyebabkan sejumlah mujahidin terperangkap dan tertimbun tanah.
“Ketika musuh masuk wilayah Qararah yang diikuti dengan peledakan pintu terowongan bawah tanah oleh pasukan Zionis dengan roket dari pesawat tempur F-16. Terowongan kami akhirnya tertutup padahal galiannya mencapai kedalaman 25 meter di bawah tanah. Kami pun terputus dengan tim kamar operasi perencanaan,” ujarnya.
“Sejak putus komunikasi hari itu, para mujahidin di dalam terowongan itu dianggap sebagai mujahid yang hilang. Kami tidak tahu lagi nasib mereka. Bisa jadi sebagian atau seluruh pejuang karena faktor sengit pertempuran dengan pasukan Zionis dan keluar dari terowongan. Jika berada di dalam terowongan, meski mereka mereka membawa bekal makanan dan minuman, menurut perkiraan kami, waktu selama itu mustahil mereka masih bertahan hidup,” ujar komandan lapangan bernisial WA menambahkan.
Menurut WA, setelah terjadi gencatan senjata, tim penyelamat dan pertahanan sipil menggali pintu terowongan mereka untuk menemukan para mujahidin. Namun betapa kagetnya, ternyata 23 pejuang Al-Qassam yang dinyatakan hilang itu masih dalam keadaan hidup dan sehat segar bugar dengan pertolongan Allah

Allah ‘mengirim air’
Hingga kini Al-Qassam masih mencari tiga mujahidin lainnya yang masih hilang. Sementara seorang pejuang, Eyad Al-Fara syahid (insya Allah) pada saat berusaha menggali pintu terowongan yang ditutup agar rekan-rekannya bisa selamat. Namun Allah mentakdirkan lain,  terowongan longsor dan menimpa dirinya sendiri.
Seorang pejuang yang selamat berinisial RS bahkan mengisahkan keajaiban lain. Di mana saat berada dalam terowongan, ia dimudahkan Allah dengan adanya sumber air.
“Allah memudahkan kami di dalam terowongan bawah tanah terdapat sumber air kecil. Kami gunakan pakaian kami untuk mengambil air itu karena sangat kecil kemudian kami peras dan kami minum. Kurma yang kami bawah kami makan setiap hari dengan dibagi-bagi selama sebulan. Setiap orang setiap hari hanya kebagian setengah buah kurma dan setengah cangkir air,” ujarnya.
Padahal di wilayah itu seharusnya keberadaan air di bawah 90 meter di bawah tanah atau masih 65 meter di bawah tanah tempat menjejak para mujahidin itu.
Komandan lapangan Al-Qassam menyimpulkan, “Kesaksian itu membuktikan kepada bangsa Palestina dan umat Islam bahwa meski dunia seluruhnya tidak membela rakyat Palestina dan pejuangnya, maka Allah bersama kami dan tidak akan melepaskan kami. Allah akan membela dan memberikan bekal kepada para pejuang,”  ujarnya.
Ya Allah tolonglah para mujahidin di seluruh belahan bumi-Mu dan satukan barisan mereka.
Ya Allah jayakanlah Islam dan kaum muslimin, hinakanlah kaum kafirin dan musyrikin serta antek-antek mereka dari kalangan munafikin. Amin…


Sumber: hidayatullah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar