Allah Subhanahu Wata’ala kembali menampakkan
kekuasan-Nya (Ayaturrahman) melalui sebuah karamah dan
kejadian di Jalur Gaza.
Brigade Izzuddin Al-Qassam melalui situs resminya mempublikasikan kisah para
pejuangnya di sebelah timur wilayah Qararah, utara kota Khan Yunis.
Dalam situsnya, Brigade Al-Qassammenegaskan,
bersamaan dengan penarikan terakhir serdadu-serdadu Zionis dari Gaza setelah
penjajah gagal dan kalah, kisah heroik dan karamah mujahidin di medan jihad
makin banyak disampaikan secara langsung dari setiap sisi bentrokan bersenjata
dari utara hingga selatan Gaza.
Mengutip situs Al-Qassam, Pusat
Informasi Palestina (PIC) menyampaikan sebagian kisah inspiratif dan karamah Allah
yang terjadi pada para pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam yang
berada di dalam bawah tanah dalam waktu yang cukup lama.
Dari bawah tanah itu menjadi poros baku tembak
dan pertempuran berkobar di selatan Jalur Gaza, di wilayah Ghawafir, timur
baldah Qararah.
Pada saat pertempuran “Ma’rakah
Al-’Ashful Ma’kul” (Perang Jerami/Daun Dimakan Ulat)
dikabarkan sebanyak 29 pejuang Al-Qassam pilihan keluar dari terowongan bawah
tanah menuju medan pertempuran dan terjadi bentrokan langsung dengan serdadu
zionis.
Salah satu pejuang Al-Qassam bercerita
telah mendapat penjagaan dari Allah dan rekan-rekannya dalam waktu cukup lama,
bahkan berhari-hari di bawah tanah.
“Tugas kami adalah menggelar operasi mencegat
pasukan zionis yang infiltrasi ke Gaza dan menghadang kendaraan militer mereka
dengan sarana yang ada. Sebagian pejuang lainnya bertugas membuat dan merawat
terowongan bawah tanah dan juga tim mata-mata di mulut terowongan untuk
membantu kami. Sebelum perang darat dilakukan Zionis, kami sudah siaga,” ujar
seorang pejuang berinisial AS kepadaPIC, Rabu (06/08/2014).
“Di awal operasi darat, kami berhadapan
langsung dengan pasukan Zionis dan dengan pertolongan Allah kami berhasil
melakukan aksi heroik. Pertama, kami berhasil meledakkan sebuah tank dan
buldoser dari titik nol. Setelah itu kami melakukan operasi-operasi yang dibagi
dengan para mujahidin sesuai dengan keahlian mereka sesuai rencana yang
dicanangkan sebelumnya saat berada di kamar persiapan operasi,” kisah AS.
Sang pejuang juga mengisahkan dua pejuang Al-Qassam yang
gugur syahid (insya Allah). Mereka adalah Basim Agha dan Fadi Abu Audah karena
ledakan bom yang mereka lepaskan terhadap buldoser dan tank Zionis dari jarak
nol dan mampu menewaskan dan melukai sejumlah serdadu Zionis. “Semoga Allah
merahmati keduanya.”
Mujahidin Al-Qassam yang kembali dari medan juang ini melanjutkan kisahnya
bahwa semua operasi berjalan sesuai rencana dan mereka masuk medan perang
dengan keyakinan penuh akan disertai Allah Subhanahu Wata’ala. Mereka
menghabiskan waktu tunggu serangan dengan istigfar, doa dan shalat.
Namun sayangnya, zionis meledakkan terowongan
dari F16 di mana mereka berada dan menyebabkan sejumlah mujahidin terperangkap
dan tertimbun tanah.
“Ketika musuh masuk wilayah Qararah yang
diikuti dengan peledakan pintu terowongan bawah tanah oleh pasukan Zionis
dengan roket dari pesawat tempur F-16. Terowongan kami akhirnya tertutup
padahal galiannya mencapai kedalaman 25 meter di bawah tanah. Kami pun terputus
dengan tim kamar operasi perencanaan,” ujarnya.
“Sejak putus komunikasi hari itu, para
mujahidin di dalam terowongan itu dianggap sebagai mujahid yang hilang. Kami
tidak tahu lagi nasib mereka. Bisa jadi sebagian atau seluruh pejuang karena
faktor sengit pertempuran dengan pasukan Zionis dan keluar dari terowongan.
Jika berada di dalam terowongan, meski mereka mereka membawa bekal makanan dan
minuman, menurut perkiraan kami, waktu selama itu mustahil mereka masih
bertahan hidup,” ujar komandan lapangan bernisial WA menambahkan.
Menurut WA, setelah terjadi gencatan senjata,
tim penyelamat dan pertahanan sipil menggali pintu terowongan mereka untuk
menemukan para mujahidin. Namun betapa kagetnya, ternyata 23 pejuang Al-Qassam
yang dinyatakan hilang itu masih dalam keadaan hidup dan sehat segar bugar
dengan pertolongan Allah
Allah ‘mengirim air’
Hingga kini Al-Qassam masih mencari tiga
mujahidin lainnya yang masih hilang. Sementara seorang pejuang, Eyad Al-Fara syahid
(insya Allah) pada saat berusaha menggali pintu terowongan yang ditutup agar
rekan-rekannya bisa selamat. Namun Allah mentakdirkan lain, terowongan longsor dan menimpa dirinya
sendiri.
Seorang pejuang yang selamat berinisial RS
bahkan mengisahkan keajaiban lain. Di mana saat berada dalam terowongan, ia
dimudahkan Allah dengan adanya sumber air.
“Allah memudahkan kami di dalam terowongan
bawah tanah terdapat sumber air kecil. Kami gunakan pakaian kami untuk
mengambil air itu karena sangat kecil kemudian kami peras dan kami minum. Kurma
yang kami bawah kami makan setiap hari dengan dibagi-bagi selama sebulan.
Setiap orang setiap hari hanya kebagian setengah buah kurma dan setengah cangkir
air,” ujarnya.
Padahal di wilayah itu seharusnya keberadaan
air di bawah 90 meter di bawah tanah atau masih 65 meter di bawah tanah tempat
menjejak para mujahidin itu.
Komandan lapangan Al-Qassam menyimpulkan,
“Kesaksian itu membuktikan kepada bangsa Palestina dan umat Islam bahwa meski
dunia seluruhnya tidak membela rakyat Palestina dan pejuangnya, maka Allah
bersama kami dan tidak akan melepaskan kami. Allah akan membela dan memberikan
bekal kepada para pejuang,” ujarnya.
Ya Allah tolonglah para mujahidin di seluruh
belahan bumi-Mu dan satukan barisan mereka.
Ya Allah jayakanlah Islam dan kaum muslimin,
hinakanlah kaum kafirin dan musyrikin serta antek-antek mereka dari kalangan
munafikin. Amin…
Sumber: hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar