Subhanalloh! Tubuhnya
masih tampak berkeringat, darahnya masih terlihat basah, dan aroma wangi
tercium darinya, seolah jasad itu baru saja meninggal. Padahal tahukah anda
jasad itu sudah 40 hari tergeletak di kamar mayat salah satu rumah sakit. Dia
diberi nama Mister-X karena sudah lebih dari sebulan polisi belum bisa
mengidentifikasi identitas bersangkutan, semenjak korban “didor” tim Densus 88
di sebuah wilayah di Jakarta Timur dengan sangkaan teroris, bersama dua orang
lainnya.
Cerita ini
diungkap pengurus DKM salah satu masjid di Bekasi Selatan di hadapan jamaah
yang menghadiri suatu acara kajian, sekitar dua tahun lalu dan juga pernah
diberitakan sebuah situs Islam, VOA-Islam. Menurut Kepala
Divisi Humas Polri waktu itu, Irjen Pol
Edward Aritonang, tim medis
dan penyidik Polri akhirnya memakamkan
dua jasad tersangka terorisme tersebut karena
tidak juga
mengetahui identitasnya. “Sudah hampir sebulan belum ada pihak
keluarga yang datang mengenali sehingga penyidik dan tim medis memakamkan kedua
jasad hari ini,” katanya seperti dilansir
voa-islam.com sekitar Mei 2010.
Setelah 40
hari berlalu belum ada satu pun keluarga yang mengakui korban sebagai
familinya, pengurus DKM lalu mengambil alih kepengurusannya. Dari sinilah
kejadian menakjubkan ini terungkap.
Jasad Mister-X tidak membusuk meski sudah 40 hari tergeletak. Lazimnya
mayat sudah menyebarkan aroma tak sedap dalam tempo 3-5 hari. Ustadz
Syamsuddin Uba, salah seorang pelayat yang ikut memasukkan kedua jenazah ke
liang lahat, tanpa ragu sedikitpun bersaksi tentang tanda-tanda kesyahidan
kedua jenazah.
“Sesungguhnya
kami sudah biasa mengurus jenazah baik bayi, anak-anak hingga orang dewasa,
mulai dari memandikan, menyalatkan hingga pemakaman. Sehingga kami bisa
membedakan jenazah orang biasa dengan jenazah mujahid,” ujarnya. Ustadz aktivis Gerakan Pemuda Islam
(GPI) ini menyatakan kesyahidan kedua jenazah dari isyarat darah yang masih
mengalir, padahal keduanya sudah meninggal sebulan yang lalu.
“Ketika
kami memandikan kedua jenazah ini kami menyaksikan, subhanallah, darah mereka
masih mengalir dari kepala mereka. Padahal sudah hampir satu bulan lamanya
jenazah tersebut berada dalam peti,” jelasnya.
Dengan
isyarat kesyahidan itu, Ustadz Syam menegaskan bahwa kedua jenazah tersebut
adalah bukan teroris, melainkan mujahid. “Dalam
Islam, yang disebut teroris adalah orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasul-Nya, dan sedangkan mereka adalah mujahid yang membela Allah dan
Rasul-Nya,” terangnya.
Seorang rekan menceritakan hal serupa yang terjadi di
daerah asalnya. Beberapa tahun lalu penduduk setempat dibuat heboh dengan
kejadian aneh. Jasad seorang Kiyai yang sudah dikuburkan beberapa tahun lewat
ternyata masih utuh. “Nggak berubah, kayak pertama kali dikubur. Kain kafannya
aja nggak rusak, “komentarnya. Ini terungkap saat jasad Pak Kiyai, karena sesuatu hal, rencananya akan
dipindahkan oleh para murid beliau.
Menurut murid beliau, yang kini juga mengasuh pondok, Pak
Kiyai bukan hanya hafizh Qur’an dan luas ilmunya, tapi juga dikenal berakhlak baik. “Beliau
seorang yang sabar, “katanya.
Saat perang Bosnia berlangsung ada seorang mujahid yang
meninggal karena tertembak musuh. Jasad mujahid tersebut tidak bisa dibawa
pulang karena berada di wilayah musuh. Sesudah dua bulan lebih berlalu, palang
merah setempat memfasilitasi pertukaran mayat antara tentara kafir Serbia
dengan mujahid Bosnia.
Komandan mujahidin Bosnia bersama beberapa anggotanya
lalu pergi ke tempat penyimpanan mayat di wilayah yang dikuasai Serbia. “Kami
dapatkan mayat-mayat yang terbunuh kurang lebih baru satu hari baunya sangat
busuk, “cerita sang komandan. Seorang tentara Serbia memberi tahu mereka di
antara mayat itu ada mayat seorang Arab yang tidak disimpan di lemari
pendingin, melainkan dicampakkan begitu saja di tanah lapang.
Mereka lalu menuju mayat yang dimaksud. Dengan perasaan
campur aduk mereka membuka pembungkusnya. “Kekhawatiran menggelayuti perasaan
kami semua, seperti apa keadaan mayat tersebut setelah lebih dari dua bulan.
Apakah telah dimakan ulat? Atau telah berubah kondisinya sama sekali? Atau...?
Lalu aku mulai membuka tutupnya, tangan dan tubuhku tiba-tiba gemetar,
“lanjutnya. “Ternyata wajahnya seperti bulan dan jenggotnya yang berwibawa
memancarkan cahaya putih. Dan tubuhnya, subhanalloh! Tidak ada perubahan sama
sekali. Aromanya seperti aroma pohon inai, “katanya memberi kesaksian. Nama
mujahid itu adalah Fahd al-Qohthoni yang dapat anda baca dalam buku “Min Qoshosh asy-Syuhada al-Arob” karya
Hammad al-Qothari.
Kisah-kisah seperti ini banyak beredar di masyarakat
kita, juga dimuat dalam kitab hadits dan karya para ulama dari dulu hingga
sekarang. Namun demikian, bisa jadi di antara anda ada yang mengingkari kisah
ini. Ah, itu kebetulan saja. Atau, non sense! Cuma qila wa qola (desas desus). Terlalu dilebih-lebihkan dan
sebagainya.
Untuk menjawab keraguan ini, Dr Abdul Hamid al-Qudhoh,
seorang pakar mikrobiologi dan juga Direktur Laboratorium Khusus RS Irbid
Yordania menulis sebuah karya ilmiah yang diberi judul “Al-Mikrubat wa Karomatusy Syuhada”. Selain memaparkan hasil riset
ilmiah, buku ini juga mengungkap kesaksian beberapa ulama dan ilmuwan, dan
menguatkankannya dengan ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
Mikroba, ‘Tentara
Allah’ yang selalu taat
Mengapa fenomena seperti ini bisa terjadi? Bagaimana
penjelasan ilmiahnya? Kunci semua fenomena ini adalah makhluk Alloh yang
berukuran super kecil dan tak kasat mata. Dialah mikroba, salah satu di antara
tentara Alloh yang senantiasa taat dan patuh kepada Robbnya. Tidak pernah ragu
dan menunda-nunda apa yang telah diperintahkan kepada mereka. Semboyan mereka
adalah “Sami’na wa atho’na”. Kami
dengar dan kami taati.
Coba bayangkan! Apa jadinya kalau mereka suka membangkang
dan melalaikan kewajiban sebagaimana kita, bisa jadi seluruh permukaan bumi ini
dipenuhi limbah sampah dan bangkai, sehingga makhluk hidup harus
berdesak-desakan di antara tumpukan sampah dan bangkai orang dan hewan di
sekelilingnya.
Tapi berkat karunia Dzat yang telah menciptakan
makhluk-makhluk yang sangat berguna ini untunglah hal itu tidak terjadi.
Para mikroba ini dengan tanpa mengenal lelah menjalankan
tugas yang diamanatkan kepadanya, yakni menjaga keseimbangan ekosistem di
seluruh permukaan bumi. Mikroba dengan berbagai spesiesnya menguraikan
(mendekomposisi) senyawa-senyawa organik menjadi unsur tunggal dan kemudian mengembalikannya
ke tanah sebagai pangkalan terbesar yang tidak akan pernah penuh sejak bera
bad-abad lalu. Tugas ini akan terus berlanjut hingga Alloh mengambil alih bumi
dan segala isinya. Ini merupakan satu di antara ketetapan Alloh di alam
semesta, di mana kehidupan tidak bisa berjalan tanpa keberadaannya. Kepatuhan
luar biasa ini merupakan bentuk sholat dan tasbih mereka kepada Robb yang telah
menciptakan mereka.
“Dan pada penciptaan kamu dan pada
binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Alloh) untuk kaum yang meyakini.” (Al-Jatsiyah : 4)
Mikroba adalah organisme
hidup bersel satu dan berbentuk sangat kecil. Ia tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang kecuali setelah dibesarkan beribu-ribu kali dengan mikroskop. Satuan
ukuran besarnya adalah mikron (seperjuta meter) atau lebih kecil lagi.
Mikroba memiliki
fase-fase perkembangan yang unik, lingkungan berbeda-beda dan berbagai tuntutan
yang berlainan pula. Setiap spesies, Alloh persiapkan untuk hidup dalam kondisi
yang berbeda dengan spesies lain. Inilah rahasia mengapa mikroba bisa ditemui di
setiap tempat. Ia ada di kedalaman tanah beribu-ribu meter dan ada pula di
angkasa yang sangat tinggi. Makhluk ini tersebar di seluruh dunia dengan jumlah
yang sangat besar. Tak ada yang mengetahuinya kecuali Dzat yang telah
menciptakannya.
Sebagai contoh, pada
tubuh manusia terdapat lebih dari 20 milyar mikroorganisme hidup yang menempel
pada kulitnya. Para ilmuwan memperkirakan dalam setiap satu cm2 kulit kita
terdapat sekitar 1 – 5 juta mikroba yang hidup di atasnya. Belum lagi yang
berdiam di bagian anggota tubuh yang lain, misalnya di mulut. Ditemukan, di
setiap satu gram dari lapisan email gigi bagian atas mengandung sekitar 250
milyar mikroba. Jumlah yang lebih dahsyat lagi didapati pada usus manusia,
tempat awal fase pembusukan manakala manusia mulai mati.
Sehari setelah manusia
mati makhluk renik yang berdiam di usus ini mulai menjalankan tugasnya. Dari
mana makhluk-makhluk ini mengetahui tuannya telah mati, padahal ia tidak bisa
melihat, tidak mendengar dan tidak pula berakal? Dari mana pula ia tahu
lumpuhnya sistem pertahanan tubuh tuannya pasca keluarnya ruh dari tubuh? Tentu
saja Allohlah yang memberitahu mereka dengan cara yang tidak kita ketahui, agar
mereka segera bekerja demi mentaati Sang Pencipta. Bersama makhluk Alloh yang
lain, seperti larva dan belatung, mereka menggerogoti sel-sel mayat dengan
lahap.
Mengecualikan Makhluk Pilihan
Namun demikian, ternyata
ada sebagian makhluk Alloh yang disegani para “tentara Alloh” ini. Mereka
adalah para makhluk pilihan. Dihadapan mereka, mikroba seolah tidak berdaya
dibuatnya. Alloh mengabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an, yang mengandung banyak
pelajaran penting dan nilai-nilai ilmiah yang berharga.
“Atau
apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) roboh menutupi atapnya. Ia berkata, ‘Bagaimana Alloh menghidupkan
kembali negeri ini setelah roboh.’ Maka Alloh mematikan orang itu seratus
tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Alloh bertanya, ‘Berapakah lamanya
kamu tinggal di sini?’ Ia menjawab, ‘Saya telah tinggal di sini sehari atau
setengah hari.’ Alloh berfirman, ‘Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus
tahun lamanya. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah’...” (Al-Baqoroh : 259) Di sini Alloh menyebutkan makanan dan
minuman yang belum berubah, yakni belum basi. Artinya, mikroba belum
menguraikan dan merusaknya meski telah lewat seratus tahun. Dalam kasus ini,
Alloh menghentikan tugas mikroba yang ada dalam makanan dan minuman ini, serta
yang ada di udara sekelilingnya.
Ayat selanjutnya, “Dan lihatlah keledai kamu (yang telah
menjadi tulang belulang). Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi
manusia. Dan, lihatlah tulang belulang keledai itu, bagaimana Kami menyusunnya
kembali, kemudian Kami menutupnya kembali dengan daging...” Artinya, Alloh
membiarkan mikroba pada tugas aslinya, yakni menguraikan daging dan tulang
keledai hingga menjadi tanah. Lalu Alloh memperlihatkan suatu tanda yang besar,
bagaimana Dia menyusun tulang belulang, menutupinya dengan daging dan
menghidupkannya kembali.
Ayat ini diakhiri, “Maka tatkala telah nyata kepadanya
(bagaimana Alloh menghidupkan yang telah mati), ia pun berkata, ‘Saya yakin
bahwa Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu’.” Dalam peristiwa ini, komentar
Dr Abdul Hamid al-Qodhi, secara tekstual kita melihat dua keadaan yang sangat
kontradiktif, padahal sama-sama memiliki kaitan dengan mikroba. Pertama, Alloh
menghentikan tugas mikroba, sehingga ia tidak merusak makanan dan minuman.
Kedua, Alloh memberlakukan sunnah-Nya dengan membiarkan mikroba melaksanakan
tugasnya, yaitu melakukan proses penguraian pada keledai.
Para hamba Alloh yang
Alloh pilih itu adalah para Nabi dan Rosul, Syuhada dan para wali-Nya yang
terdiri dari para ulama dan orang sholeh, yang melakukan amal sholeh dengan
ikhlas sesuai dengan yang Alloh perintahkan dan Rosul contohkan. Bukan amal
yang diada-adakan.
Wallohu
a’lam.
Inilah Saat-saat
Jasad di Liang Lahad
Sesaat sebelum mati Anda akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan ber-getar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.
0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak
kehabisan supply oksigen.
1 Menit
Darah berubah warna dan otot kehilangan
kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
3 Menit
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak
benar-benar berhenti berpikir.
4 - 5
Menit
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata
mengkerut karena kehilangan tekanan darah.
7 - 9
Menit
Penghubung ke otak mulai mati.
1 - 4
Jam
Rigor Mortis (Fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku)
membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah
mati.
4 - 6
Jam
Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang bekumpul
lalu mati dan warna kulit menghitam.
6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran,
seperti efek alkohol masih berjalan.
8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.
24 - 72
Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas
mulai mencerna dirinya sendiri.
36 - 48
Jam
Rigor Mortis Berhenti, Tubuh anda selentur
penari balerina.
3 - 5
Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar,
darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
8 - 10
Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan
dengan membusuknya darah.
Beberapa
Minggu
Rambut, Kuku, Dan Gigi dengan mudahnya
terlepas.
Satu
Bulan
Kulit Anda mulai meleleh.
Satu
Tahun - lebih
Selain tulang-belulang tidak ada lagi yang
tersisa dari tubuh anda. Selang beberapa tahun kemudian tulang belulang pun
hancur, kecuali satu bagian kecil yang disebut pangkal tulang ekor. Dari tulang
inilah kelak anda dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan
anda.
subhanalloh...
BalasHapusIs a fucking bullshit...semua kejadian aneh selalu di kaitkan dgn aliran islam seolah olah aliran islamlah yg paling benar di dunia ini..i dont believe islam way but i believe 100% about christian way !
BalasHapusSILAHKAN BUNG.. UNTUKMU AGAMAMU BAGIKU AGAMAKU..
HapusSAMPAI ANDA MASUK KE LIANG KUBUR BARU ANDA MENYADARINYA, TAPI SUDAH TERLAMBAT YANG ADA HANYA TINGGAL PENYESALAN SEPANJANG MASA..
setuju bgt
Hapuslakum dinukum waliyadin( untukmu agamamu untukku agama ku) kalau nggakpercaya islam jadi nggak usah comment
Hapus“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”[al-A’raaf:36]
BalasHapusGak usah ditanggapin komentar mereka yg tidak berilmu. Allah membiarkan mereka tetap dalam kedengkian.
BalasHapusQS. Musyawarah (Ash-Shūraá):14 -
"Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu."
Semua agama mengajarkan tentang kebenaran tp hanya islam yang mengajarkan smua agama tentang kebenaran ..
BalasHapus