Hadits Online

Jumat, 30 November 2012

Jasad Mereka tidak Membusuk


Subhanalloh! Tubuhnya masih tampak berkeringat, darahnya masih terlihat basah, dan aroma wangi tercium darinya, seolah jasad itu baru saja meninggal. Padahal tahukah anda jasad itu sudah 40 hari tergeletak di kamar mayat salah satu rumah sakit. Dia diberi nama Mister-X karena sudah lebih dari sebulan polisi belum bisa mengidentifikasi identitas bersangkutan, semenjak korban “didor” tim Densus 88 di sebuah wilayah di Jakarta Timur dengan sangkaan teroris, bersama dua orang lainnya.
Cerita ini diungkap pengurus DKM salah satu masjid di Bekasi Selatan di hadapan jamaah yang menghadiri suatu acara kajian, sekitar dua tahun lalu dan juga pernah diberitakan sebuah situs Islam, VOA-Islam. Menurut Kepala Divisi Humas Polri waktu itu, Irjen Pol Edward Aritonang, tim medis dan penyidik Polri akhirnya memakamkan dua jasad tersangka terorisme tersebut karena tidak juga mengetahui identitasnya. “Sudah hampir sebulan belum ada pihak keluarga yang datang mengenali sehingga penyidik dan tim medis memakamkan kedua jasad hari ini,” katanya seperti dilansir voa-islam.com sekitar Mei 2010.

Setelah 40 hari berlalu belum ada satu pun keluarga yang mengakui korban sebagai familinya, pengurus DKM lalu mengambil alih kepengurusannya. Dari sinilah kejadian menakjubkan ini terungkap.  Jasad Mister-X tidak membusuk meski sudah 40 hari tergeletak. Lazimnya mayat sudah menyebarkan aroma tak sedap dalam tempo 3-5 hari. Ustadz Syamsuddin Uba, salah seorang pelayat yang ikut memasukkan kedua jenazah ke liang lahat, tanpa ragu sedikitpun bersaksi tentang tanda-tanda kesyahidan kedua jenazah.
“Sesungguhnya kami sudah biasa mengurus jenazah baik bayi, anak-anak hingga orang dewasa, mulai dari memandikan, menyalatkan hingga pemakaman. Sehingga kami bisa membedakan jenazah orang biasa dengan jenazah mujahid,” ujarnya. Ustadz aktivis Gerakan Pemuda Islam (GPI) ini menyatakan kesyahidan kedua jenazah dari isyarat darah yang masih mengalir, padahal keduanya sudah meninggal sebulan yang lalu.
“Ketika kami memandikan kedua jenazah ini kami menyaksikan, subhanallah, darah mereka masih mengalir dari kepala mereka. Padahal sudah hampir satu bulan lamanya jenazah tersebut berada dalam peti,” jelasnya.
Dengan isyarat kesyahidan itu, Ustadz Syam menegaskan bahwa kedua jenazah tersebut adalah bukan teroris, melainkan mujahid. “Dalam Islam, yang disebut teroris adalah orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, dan sedangkan mereka adalah mujahid yang membela Allah dan Rasul-Nya,” terangnya.


Seorang rekan menceritakan hal serupa yang terjadi di daerah asalnya. Beberapa tahun lalu penduduk setempat dibuat heboh dengan kejadian aneh. Jasad seorang Kiyai yang sudah dikuburkan beberapa tahun lewat ternyata masih utuh. “Nggak berubah, kayak pertama kali dikubur. Kain kafannya aja nggak rusak, “komentarnya. Ini terungkap saat jasad Pak Kiyai,  karena sesuatu hal, rencananya akan dipindahkan oleh para murid beliau.
Menurut murid beliau, yang kini juga mengasuh pondok, Pak Kiyai bukan hanya hafizh Qur’an dan luas ilmunya,  tapi juga dikenal berakhlak baik. “Beliau seorang yang sabar, “katanya.
Saat perang Bosnia berlangsung ada seorang mujahid yang meninggal karena tertembak musuh. Jasad mujahid tersebut tidak bisa dibawa pulang karena berada di wilayah musuh. Sesudah dua bulan lebih berlalu, palang merah setempat memfasilitasi pertukaran mayat antara tentara kafir Serbia dengan mujahid Bosnia.
Komandan mujahidin Bosnia bersama beberapa anggotanya lalu pergi ke tempat penyimpanan mayat di wilayah yang dikuasai Serbia. “Kami dapatkan mayat-mayat yang terbunuh kurang lebih baru satu hari baunya sangat busuk, “cerita sang komandan. Seorang tentara Serbia memberi tahu mereka di antara mayat itu ada mayat seorang Arab yang tidak disimpan di lemari pendingin, melainkan dicampakkan begitu saja di tanah lapang.
Mereka lalu menuju mayat yang dimaksud. Dengan perasaan campur aduk mereka membuka pembungkusnya. “Kekhawatiran menggelayuti perasaan kami semua, seperti apa keadaan mayat tersebut setelah lebih dari dua bulan. Apakah telah dimakan ulat? Atau telah berubah kondisinya sama sekali? Atau...? Lalu aku mulai membuka tutupnya, tangan dan tubuhku tiba-tiba gemetar, “lanjutnya. “Ternyata wajahnya seperti bulan dan jenggotnya yang berwibawa memancarkan cahaya putih. Dan tubuhnya, subhanalloh! Tidak ada perubahan sama sekali. Aromanya seperti aroma pohon inai, “katanya memberi kesaksian. Nama mujahid itu adalah Fahd al-Qohthoni yang dapat anda baca dalam buku “Min Qoshosh asy-Syuhada al-Arob” karya Hammad al-Qothari.
Kisah-kisah seperti ini banyak beredar di masyarakat kita, juga dimuat dalam kitab hadits dan karya para ulama dari dulu hingga sekarang. Namun demikian, bisa jadi di antara anda ada yang mengingkari kisah ini. Ah, itu kebetulan saja. Atau, non sense! Cuma qila wa qola (desas desus). Terlalu dilebih-lebihkan dan sebagainya.
Untuk menjawab keraguan ini, Dr Abdul Hamid al-Qudhoh, seorang pakar mikrobiologi dan juga Direktur Laboratorium Khusus RS Irbid Yordania menulis sebuah karya ilmiah yang diberi judul “Al-Mikrubat wa Karomatusy Syuhada”. Selain memaparkan hasil riset ilmiah, buku ini juga mengungkap kesaksian beberapa ulama dan ilmuwan, dan menguatkankannya dengan ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi.

Mikroba, ‘Tentara Allah’ yang selalu taat
Mengapa fenomena seperti ini bisa terjadi? Bagaimana penjelasan ilmiahnya? Kunci semua fenomena ini adalah makhluk Alloh yang berukuran super kecil dan tak kasat mata. Dialah mikroba, salah satu di antara tentara Alloh yang senantiasa taat dan patuh kepada Robbnya. Tidak pernah ragu dan menunda-nunda apa yang telah diperintahkan kepada mereka. Semboyan mereka adalah “Sami’na wa atho’na”. Kami dengar dan kami taati.
Coba bayangkan! Apa jadinya kalau mereka suka membangkang dan melalaikan kewajiban sebagaimana kita, bisa jadi seluruh permukaan bumi ini dipenuhi limbah sampah dan bangkai, sehingga makhluk hidup harus berdesak-desakan di antara tumpukan sampah dan bangkai orang dan hewan di sekelilingnya.
Tapi berkat karunia Dzat yang telah menciptakan makhluk-makhluk yang sangat berguna ini untunglah hal itu tidak terjadi.
Para mikroba ini dengan tanpa mengenal lelah menjalankan tugas yang diamanatkan kepadanya, yakni menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh permukaan bumi. Mikroba dengan berbagai spesiesnya menguraikan (mendekomposisi) senyawa-senyawa organik menjadi unsur tunggal dan kemudian mengembalikannya ke tanah sebagai pangkalan terbesar yang tidak akan pernah penuh sejak bera bad-abad lalu. Tugas ini akan terus berlanjut hingga Alloh mengambil alih bumi dan segala isinya. Ini merupakan satu di antara ketetapan Alloh di alam semesta, di mana kehidupan tidak bisa berjalan tanpa keberadaannya. Kepatuhan luar biasa ini merupakan bentuk sholat dan tasbih mereka kepada Robb yang telah menciptakan mereka.
“Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) untuk kaum yang meyakini.” (Al-Jatsiyah : 4)
Mikroba adalah organisme hidup bersel satu dan berbentuk sangat kecil. Ia tidak bisa dilihat dengan mata telanjang kecuali setelah dibesarkan beribu-ribu kali dengan mikroskop. Satuan ukuran besarnya adalah mikron (seperjuta meter) atau lebih kecil lagi.
Mikroba memiliki fase-fase perkembangan yang unik, lingkungan berbeda-beda dan berbagai tuntutan yang berlainan pula. Setiap spesies, Alloh persiapkan untuk hidup dalam kondisi yang berbeda dengan spesies lain. Inilah rahasia mengapa mikroba bisa ditemui di setiap tempat. Ia ada di kedalaman tanah beribu-ribu meter dan ada pula di angkasa yang sangat tinggi. Makhluk ini tersebar di seluruh dunia dengan jumlah yang sangat besar. Tak ada yang mengetahuinya kecuali Dzat yang telah menciptakannya.
Sebagai contoh, pada tubuh manusia terdapat lebih dari 20 milyar mikroorganisme hidup yang menempel pada kulitnya. Para ilmuwan memperkirakan dalam setiap satu cm2 kulit kita terdapat sekitar 1 – 5 juta mikroba yang hidup di atasnya. Belum lagi yang berdiam di bagian anggota tubuh yang lain, misalnya di mulut. Ditemukan, di setiap satu gram dari lapisan email gigi bagian atas mengandung sekitar 250 milyar mikroba. Jumlah yang lebih dahsyat lagi didapati pada usus manusia, tempat awal fase pembusukan manakala manusia mulai mati.
Sehari setelah manusia mati makhluk renik yang berdiam di usus ini mulai menjalankan tugasnya. Dari mana makhluk-makhluk ini mengetahui tuannya telah mati, padahal ia tidak bisa melihat, tidak mendengar dan tidak pula berakal? Dari mana pula ia tahu lumpuhnya sistem pertahanan tubuh tuannya pasca keluarnya ruh dari tubuh? Tentu saja Allohlah yang memberitahu mereka dengan cara yang tidak kita ketahui, agar mereka segera bekerja demi mentaati Sang Pencipta. Bersama makhluk Alloh yang lain, seperti larva dan belatung, mereka menggerogoti sel-sel mayat dengan lahap.

Mengecualikan Makhluk Pilihan
Namun demikian, ternyata ada sebagian makhluk Alloh yang disegani para “tentara Alloh” ini. Mereka adalah para makhluk pilihan. Dihadapan mereka, mikroba seolah tidak berdaya dibuatnya. Alloh mengabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an, yang mengandung banyak pelajaran penting dan nilai-nilai ilmiah yang berharga.
“Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) roboh menutupi atapnya. Ia berkata, ‘Bagaimana Alloh menghidupkan kembali negeri ini setelah roboh.’ Maka Alloh mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Alloh bertanya, ‘Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?’ Ia menjawab, ‘Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari.’ Alloh berfirman, ‘Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah’...” (Al-Baqoroh : 259) Di sini Alloh menyebutkan makanan dan minuman yang belum berubah, yakni belum basi. Artinya, mikroba belum menguraikan dan merusaknya meski telah lewat seratus tahun. Dalam kasus ini, Alloh menghentikan tugas mikroba yang ada dalam makanan dan minuman ini, serta yang ada di udara sekelilingnya.
Ayat selanjutnya, “Dan lihatlah keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang). Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Dan, lihatlah tulang belulang keledai itu, bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami menutupnya kembali dengan daging...” Artinya, Alloh membiarkan mikroba pada tugas aslinya, yakni menguraikan daging dan tulang keledai hingga menjadi tanah. Lalu Alloh memperlihatkan suatu tanda yang besar, bagaimana Dia menyusun tulang belulang, menutupinya dengan daging dan menghidupkannya kembali.
Ayat ini diakhiri, “Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Alloh menghidupkan yang telah mati), ia pun berkata, ‘Saya yakin bahwa Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu’.” Dalam peristiwa ini, komentar Dr Abdul Hamid al-Qodhi, secara tekstual kita melihat dua keadaan yang sangat kontradiktif, padahal sama-sama memiliki kaitan dengan mikroba. Pertama, Alloh menghentikan tugas mikroba, sehingga ia tidak merusak makanan dan minuman. Kedua, Alloh memberlakukan sunnah-Nya dengan membiarkan mikroba melaksanakan tugasnya, yaitu melakukan proses penguraian pada keledai.
Para hamba Alloh yang Alloh pilih itu adalah para Nabi dan Rosul, Syuhada dan para wali-Nya yang terdiri dari para ulama dan orang sholeh, yang melakukan amal sholeh dengan ikhlas sesuai dengan yang Alloh perintahkan dan Rosul contohkan. Bukan amal yang diada-adakan.
 Wallohu a’lam.

Inilah Saat-saat Jasad di Liang Lahad

Sesaat sebelum mati Anda akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan ber-getar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.

0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

1 Menit
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.

3 Menit
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.

4 - 5 Menit
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.

7 - 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.

1 - 4 Jam
Rigor Mortis (Fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

4 - 6 Jam
Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang bekumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.

6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.

8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.

24 - 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.

36 - 48 Jam
Rigor Mortis Berhenti, Tubuh anda selentur penari balerina.

3 - 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

8 - 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.

Beberapa Minggu
Rambut, Kuku, Dan Gigi dengan mudahnya terlepas.

Satu Bulan
Kulit Anda mulai meleleh.

Satu Tahun - lebih
Selain tulang-belulang tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh anda. Selang beberapa tahun kemudian tulang belulang pun hancur, kecuali satu bagian kecil yang disebut pangkal tulang ekor. Dari tulang inilah kelak anda dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan anda.

8 komentar:

  1. Is a fucking bullshit...semua kejadian aneh selalu di kaitkan dgn aliran islam seolah olah aliran islamlah yg paling benar di dunia ini..i dont believe islam way but i believe 100% about christian way !

    BalasHapus
    Balasan
    1. SILAHKAN BUNG.. UNTUKMU AGAMAMU BAGIKU AGAMAKU..
      SAMPAI ANDA MASUK KE LIANG KUBUR BARU ANDA MENYADARINYA, TAPI SUDAH TERLAMBAT YANG ADA HANYA TINGGAL PENYESALAN SEPANJANG MASA..

      Hapus
    2. lakum dinukum waliyadin( untukmu agamamu untukku agama ku) kalau nggakpercaya islam jadi nggak usah comment

      Hapus
  2. “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”[al-A’raaf:36]

    BalasHapus
  3. Gak usah ditanggapin komentar mereka yg tidak berilmu. Allah membiarkan mereka tetap dalam kedengkian.

    QS. Musyawarah (Ash-Shūraá):14 -

    "Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu."

    BalasHapus
  4. Semua agama mengajarkan tentang kebenaran tp hanya islam yang mengajarkan smua agama tentang kebenaran ..

    BalasHapus