Hadits Online

Selasa, 02 Oktober 2012

Serial “Dengan Darah Mereka Berpetuah”


Jihadnya Orang yang tak Hadir dalam Jihad

Oleh Syaikh Izzudin Ar Roshofi rohimahulloh
(Bagian 2 dari 2 tulisan)

Pada bagian yang lalu telah dibahas sebagian upaya yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin untuk berpartisipasi dalam medan jihad kendati mereka terhalang memasuki kancah jihad yang sesungguhnya (jihad qital). Yakni, menurut Syaikh Izzudin Ar Roshofi adalah persiapan spiritual (tadrib imani) dan persiapan materi dengan cara mengasah pengetahuan dan ketrampilan di bidang militer, kesehatan dan elektronika. Berikut pembahasan beliau lebih lanjut...

***

DAKWAH KEPADA TAUHID DAN JIHAD
BAGI MEREKA YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD

Setelah kita selesai mempersiapkan diri dari sisi diri pribadi dalam rangka membangun mental dan jiwa hingga mampu berjihad, dan telah mempersiapkan segala kekuatan semampunya untuk itu. sekarang kita berusaha untuk meluaskan wilayah pengaruh seorang mujahid, agar dirinya menularkan kepada orang lain, mencakup setiap orang – orang yang ada di sekelilingnya yaitu keluarga, kerabat dan rumah tangganya. Karena seorang mujahid itu pertama dan terakhir adalah seorang yang memiliki keterikatan sentimentil dan ikatan kekeluargaan serta hubungan sosial. Ini semua semacam tekanan dan kekuatan yang dapat menguasainya atau mempengaruhinya.

Sebagiannya bisa menjadi nilai negatif dan sebagiannya bisa positif, jika engkau berada dalam keluarga yang memiliki pengatur urusan – urusan agama dan jihad maka engkau telah mendapatkan hal yang sangat besar. Namun jika perkaranya tidak seperti itu, maka sesungguhnya engkau dalam bencana dan ujian yang sangat sulit. Bagaimana engkau dapat meyakinkan kedua orang tuamu tentang jihad? Bagaimana engkau membuat mereka puas (yakin) bahwa jihad itu adalah kewajiban (fardhu ain) bagi setiap muslim dan bahwa negeri – negeri islam memanggilmu? Apakah engkau dapat meyakinkan mereka untuk memberi izin bagimu agar dapat hijroh dan jihad? Apakah engkau dapat menjadikan mereka berjihad bersamamu? Berapa banyak mujahidin yang mampu engkau kumpulkan bersamamu dari kalangan teman – teman dan kerabatmu?
Ini adalah pertanyaan dan persoalan yang dialami oleh orang – orang yang telah mempraktekkan jihad di iraq sini. Lalu bagaimana dengan orang – orang yang belum terealisasi jihad atau yang jauh dari jihad? Berikut ini kami paparkan kepada kalian sebagian apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal itu :

1.   Wajib bagimu untuk yakin sebenar – benar keyakinan dilubuk hatimu akan kewajiban dan keharusan jihad. Dan engkau telah mempraktekkan semua point – point yang telah disebutkan sebelumnya hingga engkau benar – benar mampu meyakinkan orang lain, karena seseorang tidak akan mampu meyakinkan orang lain jika ia sendiri tidak yakin.
2.   Engkau tegaskan dan teguhkan pada keluargamu bahwa agama ini adalah amanah dipundak - pundak kita. Dan termasuk sunnatulloh bahwa orang – orang beriman akan diuji. Dan kekafiran telah berkumpul dan berkoalisi melawan kaum muslimin. Dan orang – orang bathil akan membela kebhatilannya dengan segala kekuatan. Lalu mengapa kita tidak membela agama dan hak – hak kita ? dan mengapa kita tidak pergi menuju jalan jihad fi sabilillah dan tidak takut dengan celaan orang – orang yang mencela?

إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ

“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa “
3.   Engkau biasakan keluargamu mendengar dan menyimak berita – berita jihad dan para mujahidin. Engkau gerakkan pada mereka semangat membela agama ini dan saudara – saudara mereka yang dimusuhi (diperangi) di berbagai negeri kaum muslimin, di Iraq, Afghonistan, Chechnya dan Palestina yang dijual oleh para penyeru nasionalis perusak. Ingatkan mereka dengan ayat – ayat jihad dan apa yang Alloh janjikan bagi para mujahidin berupa pahala dan ghonimah. Dan kerugian dan penyesalan yang Alloh janjikan bagi para qoidun (orang yang duduk – duduk tidak berjihad ).
Engkau jelaskan hukum jihad pada masa kita ini dan bahwa ia adalah fardhu ain bukan kifayah hanya dengan terjajahnya satu jengkal tanah dari negeri – negeri kaum muslimin walaupun sejengkal tanah itu tidak dihuni. Dan bahwa ini tidak ada lagi perselisihan diantara para ulama walaupun dianggap rukhsoh (keringanan) oleh orang – orang yang menganggapnya rukhshoh pada hari ini dari kalangan orang – orang yang takut akan keluarga, makanan dan minuman mereka. Dan sebutkan (ceritakan) kepada mereka beberapa hadis yang jelas dan terang seperti, “ Barang siapa yang mati dan belum berperang .... dst “. Dan bersandarlah pada anjuran – anjuran sebelum ancaman – ancaman karena ia memiliki pengaruh positif dan signifikan.
4.   Terus menerus tegaskanlah bahwa sesungguhnya Alloh akan membela agamanya, dan bahwa Alloh tidak membutuhkan kita, dan bahwa kita lebih pantas untuk berlomba – lomba agar menjadi pengemban agama ini. Dan bahwa para mujahidin memerlukan orang seperti kamu dan seperti mereka walaupun sedikit pengalamannya (ilmunya). Walaupun hanya berupa pelajaran pemula seperti yang terjadi di Bosnia, sehingga kalian akan mendapat pahala yang besar. Dan bahwa setan – setan, jin dan manusia berusaha memperindah duduk – duduk untuk menghalangi dari jalan Alloh.
- jangan engkau tertipu dengan gemerlapnya dunia dan keluarga yang tidak iltizam dengan agama, dan hati – hatilah dari pengaruh pernyataan – pernyataan dusta seperti mensifati (stigmatisasi) para mujahidin dengan teroris, atau memberi label pembicaraan tentang jihad dan kaset – kasetnya dengan stempel “Dilarang”, sesungguhnya yang dilarang itu adalah apa yang dilarang oleh Alloh dan Rosul-Nya, lalu apakah kita rela jika keluarga melarang kita dari Al-Quran?!! Karena agama adalah prinsip.
Syair :

-Setiap kali pemuda berpaling maka agama memaksanya.
-Dan tidaklah yang berpaling dari jalan agama selain orang – orang yang sombong.

5.   Engkau yakinkan mereka bahwa kematian dan kehidupan adalah pemberian dari Alloh. Tidak ada yang mengambil dan memberikannya seorang pun selain-Nya. Maka pergi untuk berjihad tidaklah menyegerakan kematian dan tidaklah duduk – duduk di rumah dan bersembunyi di bawah ranjang akan mendapati umur panjang.

-Aku menunda – nunda mencari sisa kehidupan, dan tidak aku dapatkan...
-Bagi diriku kehidupan seperti aku bergerak maju...
-Tidaklah luka kami berdarah di leher – leher kami...
-Akan tetapi diatas kaki kami mengalirkan darah...

Berapa banyak dari mujahidin yang berhijrah dan berjihad serta mengarungi pahit dan garangnya peperangan kemudian ia tetap hidup hingga mati di atas ranjangnya. Dan berapa banyak orang yang duduk – duduk di rumahnya, duduk di tengah – tengah keluarganya lalu ia tersedak oleh minuman lalu mati dan selesai perkaranya.
6.   Orang – orang disekelilingmu harus melihatmu bahwa dirimu adalah contoh yang baik dalam segala hal. Dalam ibadah, akhlak, ilmu dan amal, hingga mereka mencontoh sejarah kehidupanmu dan mentaati perintahmu.
Dan ketahuilah bahwa tidak ada orang yang mentaati orang lemah atau mencontoh orang yang malas atau mengikuti orang yang perkataannya menyelisihi perbuatannya. Dan ketahuilah bahwa pelatihan – pelatihan yang telah engkau laksanakan sebelumnya berupa mujahadatun nafs (memerangi hawa nafsu), berakhlak baik serta latihan fisik dan ilmu akan memberikan kesempatan bagimu untuk menjadi orang yang berpengaruh bagi orang – orang di sekelilingmu dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Kami mengetahui dari pengalaman bahwa banyak sekali dari para keluarga dan teman – teman yang dikalahkan oleh hawa nafsu, pikiran sesat dan mengikuti setan. Oleh karena itu sekali – kali mereka tidak akan mendapat hidayah walaupun di tanganmu terdapat mu`jizat – mu`jizat. Akan tetapi sebagaimana firman Alloh Ta`ala :
“Sebagai udzur kepada Robb kalian dan agar mereka bertakwa.”
Maka janganlah berputus asa dan jangan berhenti karena ada beberapa nabi yang tidak mampu memberi petunjuk kepada istrinya dan anak – anaknya (Nabi Nuh alaihi salam), namun hal itu tidak membahayakannya sama sekali. Sebagaimana firman Alloh :
“ Sesungguhnya engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Alloh mampu memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki.”
7.   Wajib agar keluarga tidak menjadikan dirimu nampak bahwa hanya engkaulah satu – satunya sumber rizki, dan bahwa engkau harapan dan terakhir yang mereka miliki. Karena hal itu disebabkan urusan ini menjadikan mereka bergantung kepadamu dan menghalangimu dari banyak sekali perbuatan baik.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ

“ Sesungguhnya istri – istri dan anak – anak kalian adalah musuh –musuh kalian.”
Wajib untuk engkau ajarkan kepada mereka bahwa Alloh lah pemberi rizki satu – satunya. Dan bahwa berharap itu hanya digantungkan kepada Alloh semata. Dan bahwa hidup dan mati itu pemberian Alloh semata, dan persiapkan mereka bahwa;
“ Sesungguhnya apa yang menimpamu tidak akan menyalahimu dan apa yang menyalahimu tidak akan menimpamu.”
Sebagaimana dalam hadits.
8.   Berusahalah engkau jadikan keluarga semuanya hidup dalam suasana jihad, kepahlawanan dan akhlak yang baik. Memuji para mujahidin dan menjadikan mereka panutan, cahaya ilmu dan contoh yang baik. Hal itu bisa terjadi dengan membaca sejarah saudara – saudara mujahidin, pimpinan – pimpinan mereka dan amal – amal kepahlawanan mereka.
9.   Wajib untuk menyebarkan dalam rumah ruh kebencian dan kedengkian terhadap musuh – musuh Alloh dari yahudi, Amerika dan rofidhoh (syiah) majusi. Menyebutkan amal – amal keji yang mereka lakukan, bagaimana mereka menutupi (membungkus) serangan – serangan untuk mengenai (memukul) umat islam dan menumpasnya. Engkau jelaskan kepada mereka kadar kedengkian dan kebencian yang disembunyikan oleh musuh terhadap kita dan bahwa mereka tidak pandang bulu dalam serangan. Jika hari ini mereka berlaku seperti itu di Iraq maka esok terjadi di Mesir, Jazirah Arab dan Sudan. Dan bahwa barang siapa yang ingin membela kehormatannya maka hendaknya dia membelanya dari hari ini, jangan menunggu datangnya musuh sampai di depan pintunya untuk membela kehormatannya ketika itu. Saat itu sudah sangat terlambat waktu penyesalan.
10. Mulailah dengan membersihkan pemikiran (pandangan) kepemimpinan pada diri mereka melalui buku – buku, kisah – kisah dan realita – realita (taatilah pemimpinmu walaupun ia memukul punggungmu dan mengambil hartamu). Sebagaimana disebutkan dalam hadits. Dan kebalikannya
“ Ya Alloh barang siapa yang mengurusi suatu urusan umatku lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia. Dan barang siapa yang mengurusi suatu urusan umatku lalu ia berlaku baik, maka berlaku baiklah kepadanya”. (HR. Muslim)

Inilah perkara – perkara terpenting yang dapat dilakukan oleh para “pembela Jihad” melaluinya, dapat membuat suasana yang sesuai dengan keluarga dan sosial (masyarakat) agar menjadi sebuah masyarakat dan keluarga yang mempersiapkan diri untuk berjihad, atau minimal mempersiapkan mereka untuk menerima kepergiannya menuju jihad. Dengan mengingatkan bahwa tidak hak izin kepada kedua orang tua ketika jihad menjadi fardhu ain.

PERAN SERTA ORANG YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD
DALAM MEMBANTU DI GARIS DEPAN

Setelah kita menyempurnakan latihan dan persiapan yang berkaitan dengan mujahadatun nafs dan wilayah pengaruhnya (keluarga dan teman), maka tibalah waktunya sekarang masuk ke dalam medan perang. Medan perang kali ini tidak biasa sebagaimana perang – perang sebelumnya, jangan engkau bayangkan terjadi baris pemisah antara dua pasukan. Perang hari ini telah berkelompok – kelompok menjadi 3 dimensi saling menyerang dan tidak ada batas akhirnya, dan barisan peperangan melawan musuh menjadi beraneka ragam dan banyak sekali. Terkadang terjadi di medan perang di atas tanah, dan terkadang terjadi di salah satu medan, dan terkadang terjadi di salah satu saluran televisi, dan terkadang terjadi di situs – situs internet.
Terkadang terjadi pada sebuah buku, makalah atau saluran telepon dalam salah satu acara televisi, dan semuanya mendapatkan pahala. Berdasarkan hal ini maka sesungguhnya medan jihad hari ini menjadi dapat dipenuhi oleh orang – orang yang dekat maupun yang jauh, bagi orang – orang yang tidak dimudahkan baginya jalan masuk menuju medan jihad sebenarnya, atau berhubungan dengan para pemimpin – pemimpin front yang telah membantu beberapa orang tertentu tidak masuk ke medan perang dan mereka tetap di luar sebagai pemasok logisitik. Maka wilayah batas negeri islam (tsugur) menjadi banyak sekali. Tidak cukup hanya untuk memback up para pemanggul senjata, pembuat bom dan ranjau.

Jika para pemanggul senjata dan berperang dengan darahnya adalah mujahidin yang paling utama dan dia berada di garis depan di medan perang, maka sesungguhnya garis depan ini memerlukan garis kedua agar ia terus berjalan dan berkembang. Sangat membutuhkan orang yang memberikan bantuannya dengan harta, kata – kata dan segala hal yang dapat memperpanjang jihadnya dan menambah keteguhannya. Dan setiap orang yang melakukan pekerjaan itu kita namakan dengan garis kedua bagi jihad.

Oleh karena itu kami katakan : jika bagimu belum ada kesempatan menjadi yang berada di garis depan dalam jihad dan engkau belum mampu berhijroh ke medan perang, maka janganlah engkau mengharamkan dirimu sendiri untuk menjadi para tentara garis kedua. Karena jihad melawan musuh tidak hanya sebatas memeranginya secara langsung.

Lalu apa saja peran dari garis kedua dan apa harapan kita agar kita dapat perbuat darinya?

Di garis kedua ini engkau bertanggungjawab untuk memenuhi apa saja yang dibutuhkan para mujahidin, yang dapat memperpanjang keteguhan mereka dalam perang di garis depan (pertama). Untuk lebih mengenal definisi ini maka kami beri contoh kepadamu secara singkat berikut ini :

1.   Membutuhkan harta untuk membantu mereka dalam persenjataan, perlengkapan dan perbekalan.
2.  Membutuhkan obat – obatan dan tempat yang aman untuk lari ketika mundur dan bersembunyi dari musuh.
3.  Membutuhkan orang – orang yang dapat membantu mereka dengan rencana-rencana militer, ranjau dan tempat perburuan yang memungkinkan musuh dapat memburu.
4. Membutuhkan orang – orang yang dapat membantu mereka dengan informasi – informasi tentang musuh mereka, bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka berpikir dan berencana.
5. Membutuhkan orang – orang yang menolong mereka dengan kata – kata, buku – buku, program – program dan pena. Membutuhkan orang yang membantah pernyataan – pernyataan buruk yang mereka terima di berbagai sarana media massa.
6. Membutuhkan orang – orang yang menghubungi salah satu program atau berita tv, agar dapat membela para mujahidin dengan kata – kata dan mencela para munafikin dan kaum kafir dengan kata – kata.
7. Membutuhkan orang – orang yang menyampaikan suara mereka kepada dunia, hingga dunia mendengar apa yang tidak disukai oleh musuh – musuh untuk mendengarnya.
8.   Membutuhkan orang – orang yang menghembuskan isu – isu di barisan musuh dan menimbulkan perpecahan diantara mereka.
9. Membutuhkan orang – orang yang berdoa bagi mereka dengan kemenangan dan keteguhan di tengah malam sedangkan manusia tidur.
10. Membutuhkan orang – orang yang menggembosi musuh dan melahirkan perseteruan internal ditubuh musuh sendiri.
11. Membutuhkan orang – orang yang menulis nama – nama mereka di atas dinding masjid dan di atas dinding sekolah.
12. Membutuhkan orang – orang yang meludahi muka musuh mereka dan anjing – anjingnya jika melihat mereka di negeri mereka, menghina dan mengusirnya dari negeri mereka.
13. Membutuhkan orang-orang yang memutus bantuan musuh, orang-orang yang menghalangi gerakan bantuan tersebut dengan segala cara hingga walau hanya dengan meletakkan paku-paku di jalanan yang dilalui oleh bantuan tersebut.
14. Membutuhkan orang – orang yang menunjukkan kepada mereka tentang informasi rahasia dan intelejennya tentang tempat – tempat keberadaan para antek, pengkhianat dan anjing – anjing penjajah. Bahkan hal ini termasuk jihad di garis depan. Dan Alloh akan mempertanyakan kalian tentang berlambat – lambat kalian dari hal itu.
“Bukankah termasuk jihad di Iraq adalah berperang melawan antek, pengkhianat dan anjing – anjing penjajah?” lalu kalian menjawab, “ya”. Kami katakan bagi orang diantara kalian yang memiliki tekad untuk berpindah dari garis kedua menuju garis depan, dan yang memiliki tekad yang tinggi dan mencari kesyahidan dengan jujur .
Demi Alloh... demi Alloh... tentang para antek – antek itu janganlah mereka mereka mendatangi kami dari arah kalian.”
Jika kalian melihat atau mendengar tempat keberadaan mereka, maka tangkaplah dan bunuhlah mereka, dan jika kalian mampu menawannya maka lakukanlah. Dan jika kalian tidak mampu dan tidak ada cara untuk membunuh mereka kecuali dengan amal isytisyhadiyah (aksi syahid), maka marilah menuju kesyahidan.
Pilihlah dari kalian siapa yang kalian siapkan untuk mati syahid. Sesungguhnya jika kalian begitu maka kalian telah melakukan khidmat yang besar bagi saudara-saudara kalian para mujahidin di Iraq. Karena para anjing dan antek-antek tersebut di iraq sangat-sangat berhati-hati dan banyak sekali pengawal sehingga tidak mampu menembus mereka. Namun jika di luar Iraq, mereka sangat sedikit pengawalnya, dan sangat tidak waspada. Karena itu kesempatan membunuh mereka sangat terbuka.
Dan sesungguhnya kami sangat heran bahwa ada saluran berita yang sangat memerangi kaum muslimin dan membela sekutu salibis – rofidhi dalam melawan pelaku jihad serta melecehkan kehormatan mereka. masih tetap ada hembusan racunnya di negara – negara arab tanpa ada seorangpun dari kalian yang memeranginya.
Wahai saudara kami para pembela jihad, sesungguhnya kewajiban kalian hari ini adalah berdiri tegak di hadapan kebathilan para penjajah dan anjing – anjingnya, dan kebathilan – kebathilan ini mencakup saluran – saluran berita dan majalah – majalah yang memusuhi jihad serta para wartawan, koresponden dan yang berkaitan dengan perang global di saluran – saluran tv itu.
Dan begitu juga para politikus Iraq, khususnya para pemimpin partai yang masuk dalam pemerintahan Iraq. terutama partai – partai rhofidhoh yang sebagian besarnya termasuk pembuat undang – undang shafawy terkini.
15. Membutuhkan orang – orang yang membantu mereka dengan informasi intelejen tentang tempat – tempat keberadaan pangkalan militer dan gudang – gudang senjata yang dipersiapkan oleh para musuh.
16. Membutuhkan orang – orang yang memberikan beberapa saat dari waktunya bagi mereka untuk berselancar di internet membuka halaman beberapa situs internet yang memusuhi mereka untuk membantahnya dan memuji para mujahidin serta membela mereka tanpa terlihat.
17. Membutuhkan orang – orang yang menghubungi saluran berita musuh lalu menelanjangi para musuh dan antek – anteknya dan juga menggoncangkan mereka dan berkata dengan suara yang tinggi “ Hidup Mujahidin “.
18. Membutuhkan orang – orang yang menulis walau setiap pekan satu makalah yang memuji para mujahidin dan mengirimkannya ke beberapa situs dan media.
19. Membutuhkan orang – orang yang jika melihat seorang warga Amerika ia meludahi wajahnya dan orang – orang yang jika melihat seorang syiah majusi ia memukulnya dengan sandal.
20. Membutuhkan orang – orang yang jika dikatakan kepadanya ’bangkitlah’ maka mereka segera bangkit dalam sebuah perjalanan atau demo dalam rangka berhujjah atau sebagai solidaritas
21. Membutuhkan orang – orang yang jika dikatakan kepadanya ‘boikotlah produk – produk Iran’ maka ia memboikotnya dan jika dikatakan kepada mereka sesungguhnya saudara – saudara kalian sangat membutuhkan tenda, mereka jual pakaian – pakaian mereka untuk membeli tenda tersebut.
22. Membutuhkan orang – orang yang mengirimi buku – buku, majalah – majalah agama dan ilmiyah bagi mereka yang mana akal mereka dan anak – anak mereka menyerapnya dan menjaga jiwa mereka dari serangan budaya salibis dan majusi.
23. Membutuhkan orang – orang yang jika dikatakan kepada mereka boikotlah saluran – saluran televisi arab milik Bani Salul dan liberal amerika, majusi dan menara rofidhoh maka mereka memboikotnya dan mengusir seluruh kantor – kantor pusat dan korespondennya dari negerinya.
24. Membutuhkan orang – orang yang jika dikatakan kepadanya saudara kalian membutuhkan doa maka mereka segera bangkit berdoa semoga Alloh membinasakan para musuh, menghancurkan sekutu mereka dan memenangkan para mujahidin dari musuh – musuhnya.
Semua ini dan yang lebih dari ini dibutuhkan oleh saudara – saudara kalian digaris depan, lalu apakah anda siap untuk memberikan pertolongan tersebut? Sesungguhnya semua yang diatas adalah bagi orang yang tidak mampu berjihad di negerinya sehingga ia termasuk orang yang berada digaris kedua.

PENUTUP

Saudara kami para pembela jihad, gembosilah para musuh dari kami dengan yang kamu suka dan bagaimana kamu mau, dan janganlah kalian menunggu perintah kami. Bergeraklah masing-masing kalian dari lubuk hatinya, karena banyak aksi-aksi militer tidak membutuhkan lebih dari lima orang. Dan kalian tidak perlu menunggu orang-orang yang membimbing dan mengarahkanmu menuju sasaran, karena kami sekarang telah menerangkan kepada kalian beberapa sasaran dan telah kami tentukan bagi kalian beberapa sarana, maka bergeraklah sebagai para mujahidin yang mendapat petunjuk.

Janganlah kalian berkata sesungguhnya amal kita tidak bermanfaat, apa faedahnya menghubungi saluran – saluran berita dan memuji sebagian para mujahidin? Maka kami katakan kepada kalian sesungguhnya kami sangat membutuhkan orang – orang yang memuji jihad dan mengangkat urusan – urusan mujahidin. Dan kalian tidak tahu besarnya kesenagan yang dirasakan oleh para mujahidin ketika menyaksikan orang yang memuji mereka, maka memuji mereka berarti sudah pasti memuji prinsip mereka dan mencela musuh mereka.

SAUDARAKU MUSLIM...
Janganlah engkau meremehkan apa yang telah aku sebutkan padamu walaupun engkau anggap mudah karena (1 dirham telah mengalahkan 100 ribu dirham). Dan kamu sekarang telah memilikinya, selain itu maka janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikitpun dan janganlah kamu menjadi orang yang di luar bagian jihad yang kamu mengira bahwa kamu dan amalmu tidak berfaedah selama kamu tidak membawa pistol di tanganmu.

Bisa jadi engkau mendapatkan pahala orang – orang yang memegang pistol jika engkau memberi bantuan kepada mereka dengan aman atau ikut andil dalam memindahkan lembaran kertas walaupun kecil yang dengannya memiliki peran dalam menyelamatkan seorang mujahidin dari taring – taring kedholiman arab maupun ajam (non arab), atau engkau menggantikan keluarga mujahidin dengan kebaikan dari orang yang telah engkau kenal dll.

Karena, Sesungguhnya dengan satu anak panah Alloh memasukkan tiga orang kedalam surga. Pertama, pembuatnya yang dalam membuatnya berniat kebaikan, kedua pemanahnya yang ketiga pembawanya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai dan ia hasan dengan penguatnya)
Lalu berita gembira apa lagi setelah berita gembira ini ?

Dan bisa jadi yang tidak hadir seperti hadir. Tidakkah kamu ingat bagaimana Rosul kita shollollohu alaihi wa sallam meletakkan tangannya yang lain sebagai ganti tangan Utsman dalam Baiatur Ridwan, karena ia telah diutus oleh nabi dalam tugas yang penting karena Baiatur Ridwan terjadi setelah Utsman pergi ke makkah, maka nabi bersabda dengan tangan kanannya “ini tangan Ustman” lalu ia memukulkan ke tangannya yang lain dan bersabda “ini untuk Ustman” (HR. Al Bukhori)

Doakan Mujahidin dalam Doa Shalih Antum
Forum Islam Al Busyro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar