Ketika ingin
menyiapkan tulisan di blog ini, saya teringat dengan sebuah artikel menyentuh
yang dimuat dalam sebuah tabloid khusus “Assalamu’alaikum”,
yang diterbitkan dan dibagikan gratis pada acara Islamic Book Fair 2010 di
Jakarta. Artikel itu berjudul “Katakan
dengan Cinta” yang ditulis oleh Khrisna
Pabichara, seorang motivator dan penggiat sastra. Berikut ini tulisan yang
saya maksud tersebut...
***
Tersebutlah kisah
seorang putri sedang sibuk membantu ibunya. Mengepel lantai, cuci piring, dan
menjemur pakaian. Setelah semuanya selesai ia segera ke kamar, menyalakan
laptop dan segera berselancar di dunia maya. Pada mulanya ia membuka halaman facebook, lalu larut chating dengan beberapa temannya dari
berbagai belahan dunia. Sesekali ia geli dan terbahak sendiri.
Lalu, terdengar
teriakan lembut ibunya dari arah dapur. Dengan tangkas ia menyahut. Ia tak
pernah berdiam diri setiap kali ibunya memanggil atau membutuhkannya. Ia selalu
ingin berbakti, meskipun merasa sedikit terganggu karena keasyikannya berfacebook ria harus terhenti. Tiba di
dapur, ibunya memintanya membeli garam. Ia pun bergegas ke warung yang berjarak
beberapa puluh meter saja dari rumahnya.
Sekembalinya dari
warung, ia pun menyerahkan garam itu kepada ibunnya. Dan, seperti biasanya,
ibunya mengucapkan terima kasih sambil tersenyum tulus dengan mata dipenuhi
pendar cahaya. Sungguh kegembiraan tak terkira ketika melihat orangtua tercinta
tersenyum bahagia. Begitulah yang dirasakan remaja putri itu. Tetapi terlintas
dalam benaknya untuk sedikit berseloroh. Tak lama berselang, ia menyorongka
secarik kertas kepada ibunya.
Ongkos Membantu Ibu:
1)
Membantu
belanja ke warung: Rp.20.000
2)
Menjaga
adik: Rp.20.000
3)
Membuang
sampah: Rp.5.000
4)
Membereskan
tempat tidur: Rp.10.000
5)
Menyiram
bunga: Rp.15.000
6)
Menyapu
halaman: Rp.15.000
Jumlah Utang Ibu: Rp.85.000
Selesai membaca,
sang ibu tersenyum memandang wajah putrinya yang berseri-seri. Sang ibu lalu mengambil
pena lalu menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
Biaya Cinta Ibunda:
1)
Mengandungmu
selama 9 bulan: GRATIS.
2)
Menjagamu
dalam sakit dan sehat: GRATIS.
3)
Mengasuh
dan merawatmu: GRATIS.
4)
Menyediakan
makan dan minum: GRATIS.
5)
Mendidikmu
dengan penuh cinta: GRATIS.
Total Cinta Kasih Ibu
Kepadamu: GRATIS.
Air mata gadis
remaja itu pun mengalir di wajahnya. Sambil memeluk ibunya, ia berkata dengan
lirih, “Saya mencintai ibu.” Lalu ia
mengambil pena dari tangan ibunya, dan menulis lagi, “Lunas, telah dibayar dengan
sepenuh cinta.”
Begitulah. Semua
ibu pasti bakal berhadapan dengan ulah-laku anak-anaknya. Kadang menggemaskan,
kadang menjengkelkan. Kadang sangat membahagiakan. Akan tetapi, ketika
menjengkelkan, kita tak perlu mengumbar kesal, apalagi marah-marah dengan penuh
caci-maki. Setiap ucapan yang keluar dari bibir kita akan tersimpan dalam
memori anak. Karenanya, alangkah indah jika menghadapi sikap anak dengan
sepenuh “cinta”. Dan menyampaikan apa pun perasaan dengan “cinta”. Dengan
demikian, rumah akan menjadi persinggahan idaman bagi setiap anak. Sekaligus
menjadi sekolah paling unggul dalam mencetak generasi tangguh.
Seperti pesan
Ibnu Sina, “Rumah adalah universitas tertinggi.” Maka, mari kita jadikan rumah
kita sebagai “surga” paling menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar