Hadits Online

Jumat, 13 Juli 2012

Lunas dengan Sepenuh Cinta

Ketika ingin menyiapkan tulisan di blog ini, saya teringat dengan sebuah artikel menyentuh yang dimuat dalam sebuah tabloid khusus “Assalamu’alaikum”, yang diterbitkan dan dibagikan gratis pada acara Islamic Book Fair 2010 di Jakarta. Artikel itu berjudul “Katakan dengan Cinta” yang ditulis oleh Khrisna Pabichara, seorang motivator dan penggiat sastra. Berikut ini tulisan yang saya maksud tersebut...
***
Tersebutlah kisah seorang putri sedang sibuk membantu ibunya. Mengepel lantai, cuci piring, dan menjemur pakaian. Setelah semuanya selesai ia segera ke kamar, menyalakan laptop dan segera berselancar di dunia maya. Pada mulanya ia membuka halaman facebook, lalu larut chating dengan beberapa temannya dari berbagai belahan dunia. Sesekali ia geli dan terbahak sendiri.
Lalu, terdengar teriakan lembut ibunya dari arah dapur. Dengan tangkas ia menyahut. Ia tak pernah berdiam diri setiap kali ibunya memanggil atau membutuhkannya. Ia selalu ingin berbakti, meskipun merasa sedikit terganggu karena keasyikannya berfacebook ria harus terhenti. Tiba di dapur, ibunya memintanya membeli garam. Ia pun bergegas ke warung yang berjarak beberapa puluh meter saja dari rumahnya.
Sekembalinya dari warung, ia pun menyerahkan garam itu kepada ibunnya. Dan, seperti biasanya, ibunya mengucapkan terima kasih sambil tersenyum tulus dengan mata dipenuhi pendar cahaya. Sungguh kegembiraan tak terkira ketika melihat orangtua tercinta tersenyum bahagia. Begitulah yang dirasakan remaja putri itu. Tetapi terlintas dalam benaknya untuk sedikit berseloroh. Tak lama berselang, ia menyorongka secarik kertas kepada ibunya.
Ongkos Membantu Ibu:
1)      Membantu belanja ke warung: Rp.20.000
2)      Menjaga adik: Rp.20.000
3)      Membuang sampah: Rp.5.000
4)      Membereskan tempat tidur: Rp.10.000
5)      Menyiram bunga: Rp.15.000
6)      Menyapu halaman: Rp.15.000
Jumlah Utang Ibu: Rp.85.000
Selesai membaca, sang ibu tersenyum memandang wajah putrinya yang berseri-seri. Sang ibu lalu mengambil pena lalu menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
Biaya Cinta Ibunda:
1)      Mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS.
2)      Menjagamu dalam sakit dan sehat: GRATIS.
3)      Mengasuh dan merawatmu: GRATIS.
4)      Menyediakan makan dan minum: GRATIS.
5)      Mendidikmu dengan penuh cinta: GRATIS.
Total Cinta Kasih Ibu Kepadamu: GRATIS.
Air mata gadis remaja itu pun mengalir di wajahnya. Sambil memeluk ibunya, ia berkata dengan lirih, “Saya mencintai ibu.” Lalu ia mengambil pena dari tangan ibunya, dan menulis lagi, “Lunas, telah dibayar dengan sepenuh cinta.”
Begitulah. Semua ibu pasti bakal berhadapan dengan ulah-laku anak-anaknya. Kadang menggemaskan, kadang menjengkelkan. Kadang sangat membahagiakan. Akan tetapi, ketika menjengkelkan, kita tak perlu mengumbar kesal, apalagi marah-marah dengan penuh caci-maki. Setiap ucapan yang keluar dari bibir kita akan tersimpan dalam memori anak. Karenanya, alangkah indah jika menghadapi sikap anak dengan sepenuh “cinta”. Dan menyampaikan apa pun perasaan dengan “cinta”. Dengan demikian, rumah akan menjadi persinggahan idaman bagi setiap anak. Sekaligus menjadi sekolah paling unggul dalam mencetak generasi tangguh.
Seperti pesan Ibnu Sina, “Rumah adalah universitas tertinggi.” Maka, mari kita jadikan rumah kita sebagai “surga” paling menyenangkan bagi semua anggota keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar