Hadits Online

Sabtu, 11 Agustus 2012

ORANG MUKMIN TERCIPTA PENUH COBAAN


Oleh :
Sy
ekh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halaby


Terdapat riwayat yang shohih bahwa Rosululloh shollollohu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Sesungguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa' (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat". [Silsilah Hadits Shohih No. 2276].

Hadist ini merupakan hadits yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin, sifat-sifat yang senantiasa lengket dan menyatu dengan diri mereka, tiada pernah lepas hingga seolah-olah pakaian yang selalu menempel pada tubuh mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.

Mufattan

Artinya : "Orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa fitnah. Maksudnya : (orang mukmin) adalah orang yang waktu demi waktu selalu diuji oleh Alloh dengan balaa' (bencana) dan dosa-dosa". [Faid-Qodir 5/491].

Dalam hal ini fitnah (cobaan) itu akan meningkatkan keimanannya, memperkuat keyakinannya dan akan mendorong semangatnya untuk terus menerus berhubungan dengan Alloh Subhanahu wa Ta'ala, sebab dengan kelemahan dirinya, ia menjadi tahu betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya Allah, Robb-nya.

Menurut sebuah riwayat dalam shohih Bukhori dan shahih Muslim, sesungguhnya Nabi Shollollohu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Perumpamaan orang mukmin ibarat sebatang pokok yang lentur diombang-ambing angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan kadang-kadang meluruskannya kembali. Demikianlah keadaannya sampai ajalnya datang. Sedangkan perumpamaan seorang munafik, ibarat sebatang pokok yang kaku, tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang, (tumbangnya) sekaligus". [Bukhari : Kitab Al-Mardha, Bab I, Hadist No. 5643, Muslim No. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027].

Ya, demikianlah sifat seorang mukmin dengan keimanannya yang benar, dengan tauhidnya yang bersih dan dengan sikap iltizam (komitment)nya yang sungguh-sungguh.

Tawaab Nasiyy

Artinya : "Orang yang bertaubat kemudian lupa, kemudian ingat, kemudian bertaubat". [Faid-Al Qodir 5/491].

Seorang mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu sifat Alloh Subhanahu wa Ta'ala, yaitu sifat yang terkandung dalam nama-Nya : Al-Ghoffar (Dzat yang Maha Pengampun). Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

" Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar". [Thaha : 82].

Apabila Diingatkan, Ia Segera Ingat.

Artinya : "Bila diingatkan tentang ketaatan, ia segera bergegas melompat kepadanya, bila diingatkan tentang kemaksiatan, ia segera bertaubat daripadanya, bila diingatkan tentang kebenaran, ia segera melaksanakannya, dan bila diingatkan tentang kesalahan ia segera menjauhi dan meninggalkannya".

Ia tidak sombong, tidak besar kepala, tidak congkak dan tidak tinggi hati, tetapi ia rendah hati kepada saudara-saudaranya, lemah lembut kepada sahabat-sahabatnya dan ramah tamah kepada teman-temannya, sebab ia tahu inilah jalan Ahlul Haq (pengikut kebenaran) dan jalannya kaum mukminin yang sholihin.

Terhadap dirinya sendiri ia berbatin jujur serta berpenampilan luhur, sedangkan terhadap orang lain ia berperasaan lembut dan berahlak mulia, bersuri tauladan kepada insan teladan paling sempurna yaitu Rosululloh Shollollohu 'alaihi wa sallam, yang telah diberi wasiat oleh Robb-nya dengan firman-Nya :

" Maka disebabkan rahmat dari Alloh-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka .....". [Ali Imran : 159]

Inilah sifat seorang mukmin. Ini pula jalan hidup serta manhaj perilakunya.

[Majalah Al-Asholah edisi 15, Th III 15 Dzul Qa'dah 1415H]


[Disalin dari Majalah As-Sunnah edisi 07/th III/1419-1998, Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah, Jl Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar