Risalah ke-3
PERSIAPAN UNTUK PERANG DAN MEMBEKALI UMAT UNTUK MEMIKUL BEBAN-BEBAN JIHAD
Risalah ini seperti juga risalah yang
terdahulu terdiri dari dua pokok bahasan, yaitu:
1. Berkaitan dengan
bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi perang.
2. Bagaimana
berkoalisi yang baik dengan umat, membekalinya untuk berperang dan memikul beban-bebannya.(pokok
bahasan ini diringkas dalam sub pokok bahasan Agenda Politik)
Pembahasan pertama:
Persiapan untuk berperang
Pada risalah ini kita akan masuk pada sub
bagian operasional dan lebih mendalami praktik lapangan. Bagian ini biasanya
digemari dan direspon oleh kebanyakan pemuda…. Secara umum akan kupaparkan
metode praktek melawan musuh, dengan meletakkan kaki pemuda pada prioritas
utama, dan membuka beberapa ide-ide yang bersifat taktik… Di mana
para pemuda tidak boleh membatasi diri dengan satu metode saja tetapi hendaknya
harus mempelajari prinsip-prinsipnya kemudian mengembangkan improvisasinya
dengan berbagai cara.
Sejak dahulu terjadi polemik apakah perang
itu seni atau ilmu. Polemik berakhir dengan sebuah kesimpulan bahwa perang
adalah ilmu yang bisa dipelajari, memiliki prinsip-prinsip. Dengan mempelajari
prinsip-prinsip tersebut seorang komandan yang bertalenta akan semakin
bertambah kemahiran dan kepiawaiannya dalam
mengelola perang. ( Tentu saja komandan ini bukan dari keluarga Suud) Karena
ilmu adalah sesuatu yang bisa diupayakan, dan seni adalah pemberian dan rizki
dari Allah, semoga Alloh merahmati Kholid bin Walid,
Mustanna bin Haritsah Asy Syaibani, Qotaz dan Salahudin Al-Ayubi….
I'dad mencakup tiga sendi : politik, intelejen dan militer.
Catatan :
* Ketika aku sebutkan
kata "politik" harus dipahami dari sudut pandang yang telah
dijelaskan.
* I'dad untuk jihad
fardlu 'ain, berdosa orang yang meninggalkannya.
Bagian Pertama: I'dad politik, memiliki dua sisi
Sisi pertama : I'dad akal,
I'dad ini akan sempurna dengan I'dad fikri, yang bergantung pada dua aspek,
aqidah dan realita (waqi').
Aspek Aqidah , hal tersebut
sempurna dengan mengembalikan pondasi Islam di dalam akal dan hati para pemuda,
dengan begitu mereka tahu apa yang di tuntut oleh agama dari mereka dan apa
imbalan yang akan di terimanya.
Kita hidup di tengah-tengah umat yang butuh
penancapan kembali pondasi baru, bukan da'wah baru seperti yang dikatakan oleh
sebagian tokoh. Penanaman pondasi ini berkaitan dengan aqidah dan hakekat la
ilaha illalloh,
hakekat tauhid, keesaan Alloh dalam hak ibadah
dari seluruh makhluk dan keesaan Alloh dalam hal membuat
hukum …….juga hakekat ittiba'rasul dan konsistensi dalam mengikuti manhajnya
Di antaranya adalah
iman kepada hal-hal yang ghoib……Rasululloh sholollohu alaihi wa
sallam
telah mensibghoh (mewarnai) akal dan
hati orang-orang yang beriman kala itu bahwa mereka membawa panji risalah…
dakwah….. jihad….. sebagai gantinya adalah surga…..yang jawabannya adalah
…..kita tidak akan membatalkan dan tidak minta untuk dibatalkan.
Di antaranya adalah kewarganegaraan
yang mengikat mereka, yaitu kewarganegaraan aqidah yang di dalamnya sama
kedudukan antara orang Arab dan India, orang Afghan dan orang Pakistan, orang
Afrika dan orang Malaysia dan semua negara dan warna kulit di bawah satu
bendera la ilaha illallah,
yang tidak membedakan antara orang Teluk dan orang Syam, antara orang Mesir dan
orang Irak, antara orang Maroko dan orang India…….Rabbnya satu….. manhajnya
satu…… dan umat yang satu…..
Di antaranya adalah
keniscayaan Islam sebagai wahana perubahan peradaban….karena Islam adalah
satu-satunya sistem politik yang sempurna, unik, modern dan selalu selaras
dengan perkembangan jaman. Sistem yang datang mengajak mengesakan Allah dalam
ibadah dan berhukum… Islam adalah sistem yang agung lagi kuat…. Menolak
kesyirikan dalam ibadah dan sekutu dalam berhukum… Wala'nya satu karenanya
tidak menerima wala' apapun selainnya… Yang tidak mengenal tambal sulam, tidak
menerima berbilangnya partai dan pembagian kekuasaan…. Tidak didapati padanya
oposisi politik yang ada hanyalah nasehat robbaniyah…bukan termasuk sistemnya
bergabung dengan sembarang pemikiran di pertengahan jalan….
Sekali-kali tidak….Karena Islam dan selainnya berseberangan jalan… Ketika kita
melenceng satu langkah saja kita telah kehilangan system ini seluruhnya dan
kehilangan jalan.
Adapun aspek memahami waqi'
(realita),
harus dengan memahami beberapa perkara, menela'ahnya dan memahaminya dengan
pemahaman yang mendalam… Yaitu perjalanan yang telah dilalui oleh umat berupa
perpecahan, perselisihan, persengketaan dan keterpurukan… Berkuasanya kaki
tangan musuh atas umat… Kondisi lemah yang dialami militernya… Pengintaian
musuh terhadapnya…..bahkan telah berlalu fase pengintaian dan masuk fase
penyerangan…..Kejadian-kejadian dahsyat yang dialami
umat saat ini…. Optimismenya bersama Palestina, Afghanistan, Somalia, Chechnya
dan Irak… Pengaruh yang ditinggalkan oleh amaliyat Al-Qaidah berupa
mengembalikan kembali pondasi umat, mengembalikan irodah taghyiriyah umat (kemauan untuk mengadakan perubahan), rasa
percaya diri menghadapi musuh dan merasakan lezatnya kemenangan.…. Suasana ini
adalah suasana perubahan dan hawa ini adalah hawa kemenangan dan kemapanan (tamkin).
Dengan kata lain kita harus mengenali diri
kita dan musuh kita… Untuk hal tersebut kita mesti mengalokasikan waktu dan
kesungguhan…..Untuk memahami kemampuan kita dan musuh, perlu pengkajian yang
lebih dari cukup…..kemudian dari sini kita bangun strategi dan langkah
perubahan (politis dan jihadi) sesuai dengan input praktis yang lalu, yaitu (siapa
kita dan siapa musuh kita, siapa yang bersama kita dan siapa yang netral). Kita
kaji hal tersebut secara mendalam dengan pijakan kita yang Islami, tawakkal
kita yang baik kepada Robb dan keyakinan kita akan
ketentuanNya…..pemahaman kita terhadap hikmah dan sunah-sunahNya yang tidak
akan pernah berubah…..agar ada output praktisnya yaitu bagaimana kita bergerak
dan berjihad. Jika kita memahami hal ini Alloh
akan memberikan taufiq kepada kita untuk meraih kemenangan.
Aku memahami … Hendaknya semua anak-anak
revolusi dan alumni muaskar Al-Faruq juga setiap orang yang bergabung dengan
Islam juga memahami sepertiku bahwa tanpa strategi ini lautan darah akan
tertumpah … karena baju kemulyaan, benangnya tidak dipintal kecuali dengan
darah.
Sisi Kedua: Agenda politik
Agar tidak berpanjang lebar, kita langsung
masuk pada dua langkah politik untuk menyiapkan umat, yaitu :
Langkah pertama : Memompa (menaikkan) moral dan mental umat, hal ini dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
1. Membatasi isu peperangan,
membuat pemicu, target dan tujuan yang jelas yang bisa dijadikan dalih bahwa
perang sah dilakukan di mata umat, dan memobilisasi umat untuk turut berperang,
sampai melakukan istisyhadiyah jika
diperlukan.
Selama kurun 30 tahun yang lalu, kunci atau
isu peperangan itu jarang sekali….harakah jihadiyah lahir dan merangkak tanpa
pengalaman dan eksperimen….adapun
hari ini harakah jihadiyah telah matang secara umur dan akalnya….telah
menyelami beberapa pertempuiran dan eksperimen jihad,
sehingga berhasil memperoleh pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang memadai
tentang medan yang sebenarnya.
Pemicu perang dan isu yang bisa kita
tawarkan amatlah banyak, antaranya :
1. Serangan kaum salib
terhadap daulah khilafah yang bertujuan untuk memecah belah umat,
memperbudaknya dan merampok hasil alamnya
2. Membebaskan
tempat-tempat suci umat Islam (masjidil aqsho
yang diduduki yahudi dan masjidil harom yang diduduki
amerika)
3. Serangan Amerika
terhadap Afghanistan
4. Serangan Amerika
terhadap bangsa Irak dan pembunuhan masal yang dilakukannya
5. Mengeluarkan
orang-orang musyrikin dari jazirah arab
6. Dan yang tetap
terhitung sebagai isu yang paling kuat adalah mengembalikan dinulloh
di muka bumi.
7. Musuh telah
mengumumkan perang salib dengan sangat jelasnya. Mereka bergerak mengusung isu
yang menyatukan seluruh bangsa kafir internasional berikut rakyatnya, yaitu :
perang melawan terorisme, menyelamatkan perekonomian dunia dan menyiapkan medan
armagedon. Dengan isu ini mereka berhasil mengumpulkan dana orang-orang yang
ketakutan kehilangan dunianya, yang rakus terhadap kekayaan yang dimiliki orang
lain dan mampu menghasung orang-orang binasa lagi sesat dalam memahami nubuwat
taurat, sangat berhasrat untuk menuai sukses dengan melakukan beberapa langkah
yang terpenting adalah:
1. Memadamkan cahaya
Islam yang sedang merekah.
2. Menyelamatkan
ekonomi dengan menguasai minyak arab dan sumber daya alamnya.
3. Mendirikan israel
raya dan menyiapkan kembalinya tuhan dan menyiapkan medan armagedon.
4. Melucuti senjata umat
dan mengubahnya menjadi sekawanan budak yang bekerja di
sawah…kebun…pabrik…ladang minyak tuannya sesuai dengan kemauan tuan tersebut.
5. Membuat sketsa
baru terhadap peta tanah arab.
2. Menciptakan suasana
iman dalam medan perang, hal ini dengan melakukan langkah-langkah berikut :
1. Menjelaskan kepada
umat di semua tingkatannya siapa musuh kita dan apa kemauannya
2. Menegaskan kembali
peran umat dalam melawan musuh-musuhnya (Tarikh Islam yang lampau dan baru
terbuka untuk dijadikan contoh)
3. Membuat system
pembelajaran bagi umat, yakni memahami politik, intelijen dan militer agar
menyatukan gerak langkahnya.
4. Berusaha untuk
mengarahkan semangat pemuda bukan memotongnya
5. Menyebarkan apa
saja yang mengangkat ruh ma'nawiyah tanpa berlebihan dan menyepelekan.
6. Jihad fie
sabilillah, dengan jalan, kita berusaha menjadi pioner dan teladan
7. Memberikan arahan
dan support khusus kepada
tentara-tentara Islam agar menjalankan perannya yang diharapkan.
3. Melawan perang urat
saraf yang dilancarkan oleh musuh kepada umat untuk memecahnya dan menanamkan
permusuhan sesamanya… Menggoncang dan merontokkan cita-cita untuk menang dengan
tujuan mencabut kemauan perangnya dan mengalahkannya secara moral sebelum dimulai
perang. Para mujahidin fie sabilillah harus menyelami perang media melalui
lembaran-lembaran Koran, majalah dan internet. Dan di setiap
mimbar dan majelis untuk menghancurkan syubhat dengan
hujjah…. Keraguan dengan yakin… mereka juga harus mampu membatalkan kebatilan
orang-orang
batil …. Kebohongan para penipu… Dan gembosan para penggembos… Firman Alloh
dalam surat An nisa':84
[Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu
dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri[324].
Kobarkanlah semangat Para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak
serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar kekuatan dan Amat keras
siksaan(Nya).
[324] Perintah
berperang itu harus dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w karena yang dibebani
adalah diri beliau sendiri. ayat ini berhubungan dengan keengganan sebagian
besar orang Madinah untuk ikut berperang bersama Nabi ke Badar Shughra. Maka
turunlah ayat ini yang memerintahkan supaya Nabi Muhammad shollollohu alaihi wa sallam pergi berperang walaupun sendirian
saja.--- ]
Langkah kedua: Mempersenjatai umat dan bergerak melawan musuh melalui umat yang bersenjata yang bergerak dari seluruh penjuru.
Hal ini dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:
1. Seruan kepada umat
untuk mempersenjatai diri.
2. Seruan ini harus
didahului pembentukan kelompok-kelompok jihad kecil dari pemuda umat
3. Memperluas wilayah
pertempuran
4. Membiasakan dan
memetik buah amal siyasi yang positif
(seperti: Demonstrasi, pemogokan, mu'tamar-mu'tamar, pemutaran kaset-kaset
video, CD, nasyid-nasyid, mimbar-mimbar masjid dan seterusnya)
5. Contoh pertempuran
jama'i yang dilakukan oleh umat. Akan mengatasi kesulitan pendanaan
6. Sebagaaimana point
di atas
akan megatasi kesulitan idaroh (menejemen pengelolaan)
7. Memperluas daerah
target operasi, Agar semakin memusingkan dan memecah perhatian musuh.
Bagian Kedua :I'dad Intelijen, juga memiliki dua sisi
Sisi pertama:I'dad Aqoidi (persiapan aqidah)
Hal ini berkaitan dengan pembangunan aqidah
personal dengan bangunan islam yang kuat…..kita telah membahasnya pada sisi
politik, kita tambahkan di sini untuk menyempurnakan pembentengan personal
menghadapi beberapa arus pemikiran dan syubhat-syubhat syar'i… sehingga
hal ini akan menjaga personal agar tidak terjatuh pada perubahan fikrah yang
timbul dari pengaruh-pengaruh dari luar baik pengaruh propaganda persekongkolan
zionis salibis ataupun tipu daya penguasa yang bekerja di bawah panji Bal'am
Bin Ba'ura
Sisi kedua: I'dad Haraki (persiapan pergerakan)
Yaitu keterampilan-keterampilan intelijen
yang diterapkan untuk membentengi personal agar tidak jatuh ke tangan polisi di
tengah-tengah pelaksanaan amal jihadnya. Seorang personel mujahid harus
mengupayakan hal ini agar menjadi karakter yang tidak terpisahkan dari dirinya.
Keterampilan-keterampilan di atas berbentuk sekumpulan item yang berkaitan
dengan bagaimana mengamankan hal-hal berikut: perkumpulan, pergerakan,
komunikasi, rendezvous (perjalanan), bunker, rumah
rahasia, riset dan survey, ijtima', pertemuan, kotak pos rahasia,
tahqiq, tajnid, escape, intelijen dan
menejemen amaliyat. Dari hasil praktek lapangan, dapat kukatakan pada kalian
tidak cukup engkau berkata bahwa aku telah membaca semuanya, akan tetapi wajib
bagimu di tengah-tengah tadrib dan belajar, untuk bertanya agar engkau dapat
memahaminya dengan benar apa yang dimaksudkan serta apa yang terpenting untuk
dipraktekkan
agar menjadi karakter yang tak terpisahkan dari dirimu… aku
ulangi sekali lagi wajib bagimu untuk membiasakan mempraktekkanya
agar menjadi karakter yang tak terpisahkan dari dirimu……aku ulangi sekali lagi
wajib bagimu untuk membiasakan mempraktekkanya agar menjadi
karakter yang tak terpisahkan dari dirimu……..adapun terlalu banyak membaca
tanpa diimbangi dengan praktek akibatnya sangat buruk. Bagi setiap personel
yang ingin membawa silah di kota-kota
harus melaksanakan daurah dan tadrib intelijen …..tadrib intelijen tidak
membutuhkan muaskar bahkan cukup berlatih dalam rumah-rumah kita (indoor)…..
membawa silah dan menyimpannya harus
mengikuti tertib intelijen yang sangat teliti dan kepekaan yang tinggi.
Kepada para ikhwan di sini aku anjurkan
untuk mempelajari dua kitab, mudzakarotul
amni milik tandzim al-qaidah, buku ini sangat bermutu dan lengkap.
Kalau tidak ada, boleh membaca bab intelijen dari buku mausuah jihad afghan. Aku mengangankan
kalau sekiranya ada ikhwan yang mau meluangkan waktunya untuk menulis dan
meringkas tulisan yang tebal ini pada program word sehingga mudah untuk diperoleh dan mudah untuk menambahkan
hal-hal yang perlu bagi para pemuda pada fase ini dalam bentuk ringkasan. Bila
kita telah membentengi personel baik secara aqidah maupun harakahnya berarti
kita telah memakaikan pada dirinya tameng yang aman . Dengan tameng ini seorang
personal bergerak menuju mata rantai yang kuat lagi kokoh yang mustahil bisa
dilubangi, jiwanya menjadi baik dan tidak mungkin mati syahid tanpa aqidahnya.
Firman Alloh
"... tetapi (sebenarnya) telah
nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya[466].
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang
mereka telah dilarang mengerjakannya. dan Sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta belaka." (Al An'am: 28)
[466] Maksudnya:
mereka sebenarnya tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman
kepada Allah, tetapi Perkataan itu semata-mata diucapkan karena melihat
kedahsyatan neraka. ----
]
Ketika harakah jihadiyah bergerak di daerah
perkotaan dan di bawah kekuasaan pemerintah sekuler……amaliyat dilaksanakan di
bawah bimbingan sisi intelijen, dari titik tolaknya tidak boleh melampaui
teori-teorinya….kalau tidak harakah jihadiyah tersebut akan menghadapi serbuan
penguasa
Adapun ketika harakah jihadiyah bergerak di
daerah yang bebas maka kendali amaliyat tunduk pada sisi askari (militer) dan
tahapan taktiknya dengan tidak boleh melupakan sisi intelijen.
Ketiga: I'dad askari (militer)
Wudlu untuk sholat…. I'dad untuk jihad….
Perkara penting yang harus dikerjakan selama kita mempunyai waktu(sangat
disayangkan waktu yang tersisa untuk perang berkurang dengan sangat cepat,
perang akan dimulai pada bulan februari yang akan
datang atau sebentar setelahnya) oleh karenanya kita wajib menyempurnakan
tadrib dan I'dad untuk menyambut peperangan…….Kita akan sama-sama mendalami
beberapa pembahasan yang berkaitan dengan I'dad dan persiapan militer:
1. Tadrib Askari
Takhosus (spesialis)
2. Kepemilikan silah dan amunisi berikut penyimpanannya
3. Pembentukan
Skuad-skuad kecil
PERTAMA: TADRIB ASKARI TAKHOSUSI (SPESIALIS)
Point ini berkaitan dengan tiga perkara
pokok, yaitu:
1. Keterampilan
menggunakan silah (senjata)
2. Menciptakan
kemahiran yang sesuai dengan tiap-tiap ground (medan)
3. Kemampuan untuk
mengelola amaliyat
1. Ketrampilan
menggunakan silah
Ini adalah fase setelah tadrib askari dasar
dilewati, didalam tadrib askari dasar, seorang prajurit belajar mengenali silahnya dan menggunakannya untuk
pertama kalinya. Sedangkan pada fase ini,. seorang mujahid hidup dengan silahnya sesuai dengan taktik-taktik
infantri yang telah dipelajari, bersamaan dengan itu ia mengasah ketrampilan
perangnya dalam menggunakan silah
pada setiap medan (daerah kota… pegunungan … hutan-hutan dan seterusnya).
Senjata kita dimulai dengan pisau berlanjut
dengan senjata-senjata ringan, bahan peledak, racun, mortar, tank dan puncaknya
adalah senjata-senjata mutakhir yang dibuat di masa modern. Mana
yang ada pada kita, kita gunakan untuk target yang sesuai dengan senjata
tersebut. Ketika senjata pemusnah massal ada di tangan kita,
hendaknya bermusyawarah dengan qiyadah tertinggi (Al-Qaidah) supaya mampu
menggunakannya dengan baik. Berkenaan dengan senjata-senjata
ringan, seperti: membawa kalasnikov
(atau senapan serbu apapun) yang harus dipahami adalah apa fungsi senjata
tersebut di medan perang dan metode mengoperasikannya. Adapun senjata PK atau
RPG (atau senjata anti tank apapun) yang harus dipahami adalah dimana posisinya
yang tepat untuk mensupport saudara-saudaranya yang membawa kalasnikov
(AK 47), sebagai perlindungan sesuai dengan taktik untuk masing-masing medan
pertempuran.
Demikian juga dengan insinyur mutafajirot (ahli peledakan) menyiapkan
ukuran dan bentuk yang sesuai dengan medan dan targetnya sehingga bisa sampai
ke tempat tujuan dan berhasil meledakkan tempat tertentu…
Demikian juga dengan pembuat racun, mereka
harus membuat jenis yang bermacam-macam, disesuaikan dengan jenis amaliyatnya.
Terkadang yang dibutuhkan racun yang disentuh, terkadang yang dihirup dan
terkadang yang dimakan. Sebagaimana mereka harus membuatnya dengan bentuk yang
bermacam-macam pula disesuaikan dengan model amaliyatnya.
Demikian juga dengan bagian logistik mereka
harus membuat tempat-tempat penyimpanan dan mengemasnya dengan baik, sesuai
dengan masing-masing senjata agar tidak hilang atau tertinggal di saat
pelaksanaan amaliyat.
Demikian juga dengan bagian pengumpulan informasi (survey dan riset) harus mampu
menghadirkan data dan informasi yang valid tentang target sehingga perencanaannya
menjadi matang, dan para eksekutor tidak terjebak dan
tertangkap
di saat
menunaikan tugasnya.
Yang kami maksudkan dengan model tadrib takhassus seperti ini adalah
kemahiran dan kemampuan untuk menyesuaikan penggunaan senjata (apapun
jenisnya), untuk keperluan tertentu (apapun keperluannya) dan kejelian
menyimpannya juga kemahiran dan kepekaan saat membawanya sehingga sampai ke
tempat target dan pelaksanaan amaliyat.
2. Menciptakan
keterampilan yang sesuai untuk masing-masing medan
Tiap-tiap medan ada seninya tersendiri dan
keterampilannya yang mendasar, yang bisa meminimalisir kerugian di pihak kita,
dan mampu menciptakan surprise
terhadap perangkat-perangkat musuh serta membantu mewujudkan kemenangan di
medan tempur. Yang kami maksudkan dengan keterampilan-keterampilan di medan
adalah kemampuan untuk bertahan hidup di tempat tersebut juga mampu bergerak
dan bermarkas dengan baik di tempat tersebut dengan menggunakan
semua bentuk penyamaran dan kamuflase yang sesuai.
Daerah seperti padang pasir misalnya,
memiliki sikon dan tabiat tersendiri yang mengharuskan adaptasi agar bisa
bertahan hidup di tempat itu disebabkan minimnya . Hamparan daerahnya yang luas
membutuhkan satu bentuk kamuflase dan penyamaran yang sesuai, sebagaimana
membutuhkan metode khusus untuk bergerak menyesuaikan waktu yang tepat untuk
menghindari terik matahari, juga membutuhkan bentuk camp yang sesuai untuk
menghindari kegiatan pengintaian.
Wajib bagi mujahidin untuk mendalami
keterampilan-keterampilan seperti ini dari kitab-kitab, para pakarnya dan
orang-orang yang sering menggelutinya. Mereka juga wajib untuk melakukan tadrib
untuk membiasakan keterampilan ini sehingga mereka tidak kaget ketika melakukan
pekerjaan yang sesungguhnya.
Medan amaliyat kita amat banyak, karena
kita adalah umat yang besar, sebagiannya di pegunungan, sebagian yang lain di
padang pasir, di hutan-hutan, di daerah pertanian, di daerah perairan dan ada
pula yang di perkotaan. Selayaknya mujahidin kembali menelaah eksperimen-eksperimen
yang sudah ada, untuk mengetahui bagaimana penduduk daerah masing-masing ground
menguasai medannya dan mampu mengepung musuh-musuhnya… Afghanistan, Somalia,
Vietnam dan seterusnya…
Berkenaan dengan medan perkotaan, yang
terpenting menelaah kembali ekperimen perlawanan
di Beirut, mengkaji dan mengenali keterampilan-keterampilan yang digunakan saat
itu.
Sekarang sudah ada di lembaran-lembaran
internet bahasan yang dinukil tentang keterampilan bergerak dalam kota dengan
judul Harbusyawari',
didalamnya dipaparkan materi yang sangat bagus dan bermanfaat. Bagi para ikhwan
untuk mempelajarinya dengan menjadikan hal tersebut sebagai contoh
perbandingan. Sebenarnya buku tersebut ditulis oleh salah satu negara, para
mujahidin bisa mengambil materi yang sesuai dengan urusan dan pekerjaan mereka.
Catatan:
Aku diberi tahu oleh para ikhwan
yang datang dari Afghanistan pada tahun-tahun terakhir dimana mereka menukil
ucapan pahlawan yang syahid Jum'ah Baya tentang satu ilmu yang bermanfaat lagi
berbahaya… Yaitu bahwa tank-tank yang disiapkan untuk mengcover pasukan
terkadang tidak mempan dengan tembakan RPG akan tetapi bom Molotov mampu
membakarnya dengan sempurna… Ilmu ini didapat dari pengalaman jihad di
Tajikistan.
3. Kemampuan untuk
memenej amaliyat
Hendaknya para ikhwan belajar dan mengkaji
serta menemukan pengalaman-pengalaman tempur, jika tidak demikian mengapa
teori-teori panglima Sa'duddin Asyadali begitu penting bagi komandan-komandan
senior dan para ahli perencanaan perang .
Dikarenakan beliau mempunyai kedudukan
tersendiri yang diraihnya melalui spesialisasi, praktek dan keberhasilannya
dalam membuat perencanaan dan memenej perang sepuluh Romadlon… Beliau tidak
dilahirkan sebagai seorang besar, melainkan hanyalah seorang komandan biasa
yang secara bertahap melakukan praktek lapangan sampai akhirnya menjadi
panglima tentara Mesir di medan perang … Dalam perang ada tokoh-tokohnya, dalam
kondisi damai ada pula tokoh-tokohnya.
Di antara faktor
keberhasilan adalah ilmu dan amal… Maka kita wajib bersegara untuk mempelajari
ilmu-ilmu asykari, mengalokasikan waktu untuk hal itu dan mempraktekkannya
untuk melawan musuh-musuh Alloh… Setiap orang
yang bekerja sebagai tentara dan mempunyai hubungan kerabat dengan pemuda
muslim harus segera didakwahi agar mau bersama mujahidin dan menjadi pengajar
bagi mereka…
Bertahap dalam beramal adalah kunci
sukses…ketika al-qaidah melakukan amaliyat besar untuk pertama kalinya, umurnya
lebih 10 tahun…hanya saja
selama 10 tahun tersebut, mereka mampu menciptakan pengalaman-pengalaman yang
pada gilirannya setelah mereka mampu, menjadi modal untuk mengelola
agenda-agenda perang dan amal-amal yang besar. Atas dasar ini para ikhwan wajib
bertahap dalam melakukan amaliyat sampai memperoleh pengalaman yang banyak….
yang pada gilirannya mereka akan mampu untuk memimpin amaliyat yang besar atau
operasi-operasi militer yang besar.
Kekeliruan para ikhwan dalam amaliyat yang
kecil masih mungkin dibenahi dan diatasi dampak-dampaknya…adapun dalam amaliyat
yang besar tidak mungkin bisa dihindari dampak-dampak kesalahan tersebut.
Hendaknya para ikhwan memulai belajar perencanaan dengan target-target yang
tidak dijaga oleh musuh, kemudian bertahap meningkatkan target demi
target…Janganlah sekali-kali seorang di antara kalian
meremehkan kebaikan sedikitpun. Sesungguhnya melempar tempat-tempat orang
Amerika atau persekongkolan Yahudi-Salibis adalah perkara penting dan
diharapkan dan sarat
politis yang memiliki makna tersendiri selain hal tersebut mudah dikerjakan …
maka bagaimana perasaan kalian dengan menusuknya pakai
pisau atau membakar perseroan-perseroan dan harta-kekayaan mereka juga
mengintai mereka di setiap
tempat.
Kemampuan mengelola amaliyat yang besar
adalah buah dari keberhasilan melaksanakan amaliyat yang kecil.
KEDUA : KEPEMILIKAN PERSENJATAAN DAN AMUNISI BERIKUT PENYIMPANANNYA
Tujuan pokok kekuatan Zionis - Salibis di
Somalia, Afghanistan dan Irak adalah melucuti persenjataan yang ada di tangan
rakyatnya, untuk
mengubah rakyat menjadi sekelompok manusia yang terampas irodahnya dan bisa
digiring sesuai dengan kemauan tuannya menuju tempat-tempat penyembelihan.
Sesungguhnya peristiwa-peristiwa yang
memilukan yang terjadi di negeri-negeri islam, atau lebih tepatnya di
daerah-daerah yang kaya minyak milik umat islam, semakin menguatkan bahwa umat
yang terlucuti senjatanya adalah umat yang diperbudak…hanya bisa berpangku
tangan di tengah rakyatnya, dan para perampaspun dengan leluasa menduduki
wilayahnya. Pada masa lalu laut merah adalah perairan islam yang tidak dimasuki
kapal-kapal orang kafir dan terhitung sebagai garis pertahanan yang strategis
bagi tanah haram….. tapi sekarang……kekuasaan telah berubah dan zamanpun
berganti…setelah sekian lama kita menjadi umat mujahidah yang memanggul
senjata, mampu melindungi dan sanggup menggentarkan musuh-musuhnya…tibalah
masanya sekarang ini bangsa yahudi merampas perairan islam dan
menguasainya….bukankah bangsa yahudi sekarang yang memerintah dan melarang di
tempat tersebut?....satu suku yang hanya beberapa juta orang berkuasa di lautan
manusia arab yang jumlahnya lebih dari 300 juta …..bukankah terusan suez berada
di tangan Amerika…Pintu Mandib jatuh ke tangan perancis…Selat Hurmuz dikuasai
Amerika dan Inggris…selat jabal thoriq dikuasai oleh Inggris….bukankah semua
ini pintu-pintu perairan islam?..siapa sekarang yang menguasai?...yang mengatur
siapa yang boleh masuk dan yang boleh keluar?
Akan tetapi tidak boleh menyerah…umat harus
kembali memanggul senjata, pemandangan senjata di rumah-rumah kita harus
menjadi hal biasa bukan sesuatu yang asing. Bahkan hal itu merupakan satu ciri
setiap rumah seorang muslim . Sebagaimana di Yaman, Afghanistan dan Beberapa
suku di Pakistan….Supaya hal tersebut bisa terealisasi hari ini….kita harus
membeli senjata dan menyimpannya serapi dan serapat mungkin….dan jangan lupa
membeli amunisinya dalam jumlah yang besar….
Kita harus bisa mendapatkan senjata baik
yang ringan maupun yang berat, juga harus menaruh perhatian terhadap
bahan-bahan peledak, karena hal-hal tersebut adalah sesuatu yang menggentarkan
yang bisa menciutkan nyali orang kafir dan merampas rasa aman dari diri
mereka….semoga Alloh memuji Al-Qaidah di hari mereka
menggunakan persenjataanya dan mengarahkan pandangan umat tertuju untuk
menembak dan mengarahkan anak panahnya kepada musuh ini….musuh ini….yang telah
memecah belah kita, membuat permusuhan dan peperangan sesama kita kemudian dia
duduk dan tersenyum bersantai menikmati hasil alam kita….semoga Alloh
memuji Al-Qaidah di hari mereka meledakan dua kedutaan di Nairobi dan
Darussalam ….Semoga Alloh memuji mereka ketika meledakan
Hotel Mumbasa
Kita juga harus berusaha semaksimal mungkin
untuk mendapatkan senjata-senjata anti pesawat dan anti tank apapun caranya dan
secepat mungkin waktunya….Kita harus mengambil faedah dari kejadian di
Palestina, karena di sana ada intifadhah yang ksatria yang dilakukan oleh
rakyat dan jamaah-jamaah jihad, mereka mempersembahkan dan melancarkan
demonstrasi, pemogokan, amaliyat, …. Syuhada…kemauan yang tulus dalam berkorban
dan bertumbal…upaya yang maksimal dari rakyatnya dan kesungguhan yang luar
biasa dari jamaah-jamaah islam dalam melaksanakan amaliyat yang ksatria serta
usaha untuk membangkitkan irodah rakyat palestina meskipun amat kuat tekanan
yang menghimpit mereka…..Akan tetapi di sana ada kelemahan untuk mendapatkan
senjata….Keinginan perang ada, visi politiknya jelas…kebutuhannya adalah pada
senjata yang mampu mengembangkan intifadhah dan mampu mengimbangi musuh pada
fase-fase penting berikutnya, sehingga bisa sampai kepada tujuan yang
diharapkan. Inilah kendala yang dihadapi intifadhah sekarang ini….Yang kumaksud
bukan sekedar mendapatkan mortar yang bisa ditembakan ke target yang lebih
jauh, tapi adalah senjata-senjata anti tank dan anti pesawat….Senjata-senjata
inilah yang mampu mengusir keluar pesawat musuh dari medan peperangan…
Akan tetapi jangan membeli Sam 7, karena
tidak layak sama sekali, kita telah lihat kemampuannya di Chechnya,
Afghanistan dan Mumbasa
KETIGA : PEMBENTUKAN SKUAD-SKUAD (KELOMPOK-KELOMPOK OPERASI) KECIL
Kita sudah berlatih,
dan menguasai berbagai senjata. Tapi satu kekuatan saja tidaklah cukup. Kita perlu menyempurnakan
persiapan operasi, dengan membentuk
satuan-satuan tempur kecil yang bersifat rahasia. Sesudah itu kita tentukan
target operasi dengan seksama.
Untuk merealisasikannya, tidaklah
sulit. Masalahnya adalah resikonya yang tinggi. Oleh karenanya, saya akan bahas
lebih jauh pada risalah keempat (Bab Jihad).
Kelompok ini terdiri dari kader-kader mujahid warga setempat yang jumlahnya tak
lebih dari jumlah jari kedua tangan. Kelompok ini tidak banyak membutuhkan
pertimbangan keamanan karena mereka tumbuh bersama di lingkungannya dengan
masing-masing anggota saling kenal secara baik, bahkan orang tua mereka tak
mengetahuinya.
Satuan kecil ini merupakan bibit awal saat
kita memutuskan untuk memproklamirkan jihad secara global. Bersama aliran waktu
dan babak-babak jihad, mereka saling menggabung dalam tataran kota, propinsi
bahkan kemudian negara.
Kelebihan satuan kecil; mobilitasnya
tinggi, mudah menentukan sasaran dan biaya kecil. Sementara kelemahannya,
kurang pengalaman. Tapi kelemahan ini bisa tertutupi insya Alloh
dari hari ke hari dengan praktek lapangan. Jangan lupa, satuan-satuan kecil ini
harus mengikrarkan komitmen dan baiat kepada Alloh
untuk membela agama-Nya hingga menang atau mati syahid. Alloh
subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Katakanlah: "Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu
bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (maksudnya: kemenangan atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu
bahwa Alloh akan menimpakan kepadamu azab
(yang besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami
menunggu-nunggu bersamamu." (QS. At-Taubah: 52)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar